Mahfud MD Akan ke Amsterdam dan Praha, Temui Korban Pelanggaran HAM Peristiwa 1965

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 22 Agustus 2023 | 16:37 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD (SinPo.id/ Khaerul Anam)
Menkopolhukam Mahfud MD (SinPo.id/ Khaerul Anam)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD akan melakukan kunjungan kerja ke luar negeri dalam rangka penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Non-Yudisial.

Beberapa negara tersebut yakni Amsterdam-Belanda dan Praha-Republik Ceko. Mahfud menyebut akan menemui korban peristiwa 1965 yang dulu tak bisa pulang karena dianggap pengkhianat.

"Ke Amsterdam dan Praha, itu bukan untuk menjemput, itu untuk memberi tau hak-hak korban pelanggaran HAM berat. Karena itu hak konstiusional," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa 22 Aguatus 2023.

Mahfud menjelaskan, korban pelanggaran HAM yang berada di luar negeri itu mayoritas merupakan mahasiswa ikatan dinas yang tidak dapat kembali ke Tanah Air karena paspornya dicabut akibat peristiwa 1965.

"Mahasiswa ikatan dinas yang dulu tidak boleh pulang, paspornya dicabut pada waktu itu, kemudian mereka sampai tua ada di sana," ujar Mahfud.

"Banyak orang yang bersekolah di Eropa pada waktu itu tidak boleh pulang karena tidak membuat pernyataan mengutuk pemerintah lama. (Padahal) mereka tidak tahu di dalam karena dia tidak tanda tangan, lalu paspornya dicabut terus enggak bisa pulang dan itu banyak sekali," tanbahnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyebut, mayoritas warga yang tak bisa pulang tersebut tak ingin terus dicap sebagai pengkhianat. Sehingga Pemerintah akan membahas hak konstitusional mereka.

"Sekarang ada kira-kira 130-an di berbagai negara. Itu mau kita datangi karena pada umumnya mereka hanya minta mereka tidak dianggap sebagai pengkhianat, mereka minta (dianggap) bahwa mereka warga negara yang setia kepada Indonesia," tandasnya.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI