Jokowi Tegaskan Indonesia Punya Peluang Jadi 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia
SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia mempunyai peluang meraih posisi 5 besar kekuatan ekonomi dunia. Indonesia bahkan sudah merumuskan strategi untuk meraih posisi tersebut.
"Ini yang bolak balik saya sampaikan di setiap kesempatan. Bahwa Indonesia saat ini punya peluang besar. Untuk meraih Indonesia Emas 2045 meraih posisi jadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia dan tidak hanya peluangnya saja. Tapi strategi untuk meraihnya sudah ada, sudah dirumuskan," kata Jokowi saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.
Menurut dia, peluang ini bisa diwujudkan jika semua pihak punya andil. Terpenting, kata Jokowi, pemerintah dan rakyat memfokuskan energi untuk bergerak ke hal-hal positif.
"Tinggal apakah kita mau memfokuskan energi kita untuk bergerak maju atau justru membuang energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif, yang memecah belah. Bahkan yang membuat kita melangkah mundur," kata dia.
Kepala Negara membeberkan beberapa faktor Indonesia bisa menempati posisi 5 besar kekuatan ekonomi dunia. Pertama, 68 persen adalah penduduk Indonesia adalah usia produktif.
"Di sinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita," kata dia.
Selanjutnya, internasional trust yang dimiliki Indonesia saat ini bukan hanya sekadar melalui gimik dan retorika semata. Melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap.
Hal itu ditunjukkan negara melalui momentum Presidensi Indonesia di G20. Menurut Jokowi, keketuaan Indonesia di ASEAN dan konsistensi dalam menjunjung HAM, kemanusiaan, dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia 3 tahun terakhir ini telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia dan di tengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan.
"Indonesia dengan Pancasila-nya, dengan harmoni keberagamannya, dengan prinsip demokrasinya mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu dan menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada," tegas Jokowi.