Dampak Udara Buruk Jakarta, Orangtua Diminta Tak Sering Ajak Balita Keluar Rumah

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 15 Agustus 2023 | 15:12 WIB
Ilustrasi. Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta pada 6 Juni 2023. (SinPo.id/Antara)
Ilustrasi. Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta pada 6 Juni 2023. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menghimbau para orang tua untuk tidak sering mengajak bayi di bawah umur lima tahun (Balita) bermain keluar rumah. 

Langkah tersebut dilakukan untuk menghindari anak agar tidak terpapar polusi udara di Jakarta yang akhir-akhir ini terpantau tidak sehat.

"Balita hindari sering-sering aktivitas outdoors," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 15 Agustus 2023.

Ngabila menjelaskan, Dinkes DKI juga mendoronga para orang tua agar segera melakukan imunisasi terhadap anak mereka untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain itu, imunisasi juga menjadi salah satu upaya untuk mencegah anak dari penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan radang paru-paru (Pneumonia) akibat kualitas udara  yang tidak baik. 

"Ya tentunya karena imunitas anak utamanya bayi balita masih belum optimal jadi bayi," ujarnya.

Lebih lanjut, Ngabila mengatakan, imunisasi bukan hanya penting bagi balita saja, tetapi juga kelompok rentan lainnya seperti ibu hamil, lansia usia 45-59 tahun, dan lansia berusia lebih dari 60 tahun.

Data Dinkes DKI mencatat sekitar 100 ribu warga di ibu kota mengalami ISPA setiap bulan akibat peralihan cuaca.

"Ya tentunya karena imunitas anak utamanya bayi balita masih belum optimal jadi bayi dan balita hindari sering-sering beraktivitas di luar rumah atau gunakan masker medis saat ke luar rumah," tandasnya. 

Berikut data laporan ISPA dari Dinkes DKI Jakarta tahun 2023:

Januari: 102.609 kasus

Februari: 104.638 kasus

Maret: 119.734 kasus

April: 109.705 kasus

Mei: 99.130 kasus

Juni: 102.475 kasus.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI