Peringati Hut Ke-62, Ini Sejarah Lahirnya Pramuka di Indonesia

Laporan: Rias Audis
Senin, 14 Agustus 2023 | 11:50 WIB
Lambang Pramuka (Sinpo.id/Kwarnas)
Lambang Pramuka (Sinpo.id/Kwarnas)

SinPo.id -  Hari Praja Muda Karana (Pramuka) diperingati bangsa Indonesia setiap tanggal 14 Agustus. Tanggal ini tetapkan sebagai hari lahirnya Pramuka yang saat ini telah berumur 62 tahun.

Pramuka memiliki sejarah yang turut berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Lahirnya Pramuka di Indonesia turut menyulut berdirinya pergerakan nasional. 

Dikutip dari laman resmi Pramuka, sebelum menggema di Indonesia, pramuka telah berkembang terlebih dahulu di Inggris lewat pembinaan remaja yang dilakukan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.

Powell diketahui memiliki banyak pengalaman yang berpengaruh pada kegiatan di dalam Pramuka seperti pengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika, keterampilan berlayar, berenang, berkemah dan masih banyak lainnya. Pengalaman itu ditulis Powell dalam sebuah buku berjudul 'Aids to Scouting'. 

Kemudian pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta Powell untuk melatih anggotanya berdasarkan pengalamannya. Pada 1908, Powell kembali menulis buku yang berisi pengalamannya tentang latihan kepramukaan berjudul 'Scouting for Boy' yang kemudian menyebar dengan cepat ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Pelopor gerakan kepanduan di Indonesia diawali dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders. 

Pada 1916, S.P Mangkunegara VII membuat organisasi kepanduan sendiri di tanah air, tanpa campur tangan dari Belanda.

Organisasi itu diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara. Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia pada saat itu.

Pada masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dan partai dilarang untuk beraktivitas. Barulah pada September 1945 sejumlah tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia berkumpul untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta. Dari hasil kongres yang digelar pada 27 hingga 29 September 1945 terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia.

Kehadiran Gerakan Pramuka di Indonesia mendapat tempat penting di Indonesia. Kemudian melalui ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960 Presiden Sukarno memberikan amanat kepada pimpinan pandu di Istana merdeka pada 9 Maret 1961. Amanat itu untuk lebih mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa. 

Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa pun disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961.

Kemudian pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat setelah Presiden Sukarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres Nomor 448 Tahun 1961.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI