LSI Denny JA: Posisi Jokowi di 2019 Belum Aman

Laporan:
Jumat, 02 Februari 2018 | 19:21 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali mengeluarkan rilis tingkat elektabilitas tokoh calon presiden 2019. Joko Widodo tetap berada di posisi atas. Namun, posisinya itu disebut belum lah aman.

Hasil survei menyebutkan bahwa elektabilitas Jokowi saat ini mencapai 48,50 persen. Sementara, elektabilitas gabungan kandidat capres pesaing Jokowi sebesar 41,20 persen. Sedangkan sebanyak 10,3 persen responden lainnya belum menentukan pilihan.

Meski unggul dari para pesaingnya, Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menegaskan tak ada jaminan bagi Jokowi untuk dapat duduk santai. Karena bila melihat presentase yang ada, bukan tak mungkin Jokowi dapat disalip oleh pesaingnya.

“Elektabilitas Jokowi sebagai petahana masih tertinggi dibanding capres lainnya. Namun, posisi elektabilitasnya belum aman,” kata Adjie di kantornya, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Dengan angka elektabilitas yang belum menyentuh angka 50 persen, Jokowi masih harus bekerja ekstra keras untuk mengamankan kepemimpinan periode keduanya.

Adjie mengatakan penyebab Jokowi belum aman adalah tiga isu, yakni permasalahan ekonomi, isu primordial, dan isu buruh negara asing.

Berdasarkan survei, sebanyak 52,6 persen responden menyatakan harga kebutuhan pokok makin memberatkan. Sebesar 54 persen responden juga mengaku kesulitan mencari lapangan pekerjaan. Tingkat pengangguran juga dianggap meningkat oleh sebanyak 48,4 persen responden.

Jokowi juga disebut rentan terhadap isu primordial. LSI Denny JA memprediksikan isu agama akan kembali menguat setelah Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Elektabilitas Jokowi, kata Adjie, terancam karena pemikirannya yang tidak ingin mencampuradukkan agama dan politik. Hanya sebanyak 32,5 persen responden yang setuju atas pemikiran Jokowi tersebut. Sementara, sebesar 40,7 persen menyatakan agama dan politik seharusnya tidak dipisah. 

“Mayoritas belum menempatkan Jokowi sebagai figure capres yang ramah dengan isu (agama dan politik) ini,” jelas Adjie.

Menurut Adjie, elektabilitas Jokowi akan aman jika dirinya mampu mengelola ketiga isu tersebut dengan baik sebelum masa pilpres 2019. 

“Namun jika tidak dikelola dengan baik, Jokowi akan melemah dan bisa disalip capres lain,” pungkas Adjie.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI