Demokrat Diyakini Tinggalkan KPP Jika AHY Tak Jadi Cawapres Anies

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 12 Agustus 2023 | 13:45 WIB
Anies berfoto bersama dengan AHY (Sinpo.id/Ashar)
Anies berfoto bersama dengan AHY (Sinpo.id/Ashar)

SinPo.id -  Partai Demokrat diyakini bakal hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) jika ujungnya Ketua Umum Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak terpilih sebagai calon presiden (capres) Anies Baswedan.

Apalagi, dialog tentang cawapres antara Demokrat dengan Partai NasDem belum menemukan titik terang. Kedua partai politik (parpol) yang tergabung dalam KPP itu menunjukkan 'perang terbuka' terkait cawapres Anies.

"Saya kira koalisi perubahan sangat potensial deadlock, kalau posisi cawapres Anies tidak ada titik temu antara NasDem dengan Demokrat ini sangat kelihatan kedua partai saling ngotot dan saling perang-perangan secara terbuka," kata Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno kepada wartawan, Jakarta, Sabtu, 12 Agustus 2023.

Di sisi lain, Adi menilai Demokrat serius menginginkan AHY didapuk sebagai cawapres untuk Anies. Salah satu keseriusan itu diperlihatkan Demokrat dengan memasang banyak baliho Anies-AHY hampir di seluruh daerah Indonesia.

"Itu tentu sebagai bentuk keseriusan bagaimana Demokrat mengincar posisi cawapres. Kalau nggak serius untuk apa Demokrat susah payah memajang foto Anies sebagai capres 2024," kata dia.

Adi mengatakan respons negatif Demokrat terhadap nama yang digadang-gadang sebagai cawapres Anies selain AHY bukan yang pertama kali. Menurut dia, selama ini Demokrat kerap menunjukkan intimidasi politik jika Anies disandingkan dengan nama lain.

"Demokrat juga sudah lama menunjukkan intimidasi politik ketika ada nama-nama lain AHY yang selalu disebut oleh Anies oleh NasDem, Demokrat itu menunjukkan rasa tidak sukanya, bahkan teranyar ketika Yenny Wahid disebut oleh NasDem sebagai sosok potensial, Demokrat cukup terlihat marah, geram, menunjukkan rasa ketidaksukaannya, ada gestur dari mereka sangat mungkin akan hengkang," kata dia.

Karena itu, Adi meyakini jika NasDem ngotot menjadikan Yenny Wahid sebagai cawapres Anies maka KPP akan bubar. Sebab, menurut dia, AHY merupakan harga mati bagi dukungan Demokrat.

"Ini semakin menebarkan publik bahwa AHY itu bukan jawaban kelemahan Anies selama ini, tapi yaitu Yenny Wahid namanya. Kalau NasDem terus ngotot menjadikan Yenny Wahid sebagai cawapres, bukan tidak mungkin koalisi akan bubar jalan dan retak, karena bagi Demokrat AHY itu harga mati. Kalau nggak AHY akan bubar," kata dia.

Tak hanya itu, Adi tidak yakin NasDem mau menerima AHY sebagai cawapres Anies. AHY dinilai NasDem tidak menambah suara Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Tapi pada saat bersamaan publik masih ingat betul sejak awal NasDem itu tidak terlampau menganggap AHY itu penting sebagai cawapres Anies karena AHY dinilai tidak punya nilai tambah yang selama ini menjadi kelemahan Anies, yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata dia.

"Nah yang dianggap mampu menutup kelemahan Anies itu basis di Jatim, Jateng, dan nahdliyin, yaitu Yenny Wahid. Inilah sepertinya yang membuat NasDem dari dulu selalu mengincar tokoh-tokoh dan figur penting dari kalangan NU, dulu ada Khofifah, Mahfud Md, teranyar Yenny Wahid," timpal dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI