DPR Ultimatum Polisi Serius Usut Dugaan Pelecehan di Miss Universe Indonesia

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 12 Agustus 2023 | 13:41 WIB
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi. Istimewa.
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi. Istimewa.

SinPo.id -  Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi mendesak polisi serius mengusut dugaan pelecehan seksual di ajang Miss Universe Indonesia 2023. Keadilan bagi para finalis yang menjadi korban pelecehan harus terpenuhi.

"Indonesia adalah bangsa yang terbuka terhadap kompetisi global, namun kita juga harus tetap menjunjung tinggi dan menghargai kearifan budaya serta nilai-nilai agama yang berlaku di tanah air. Tindakan seperti ini tidak hanya melanggar hak-hak individu, tetapi juga melukai kepercayaan masyarakat terhadap sistem yang seharusnya melindungi mereka," kata Ashabul kepada wartawan, Jakarta, Sabtu, 12 Agustus 2023.

Ashabul meminta kepolisian tidak ragu menindak pelaku pelecehan tersebut. Terpenting, polisi bisa menungkap jelas ihwal pelecehan di ajang kecantikan tersebut.

"Kami berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengambil tindakan tegas dan memastikan keadilan bagi korban, serta memperjelas kebenaran dari kasus ini. Kita harus bersama-sama menjaga martabat dan harkat diri setiap warga negara," kata dia.

Ashabul menilai pelecahan ini serius mengingat korban tidak ragu melapor ke polisi. Dia menekankan Komisi VIII DPR mendukung proses hukum dan meminta polisi mengusutnya dengan transparan.

"Kami mendukung langkah-langkah hukum yang harus diambil dalam kasus ini. Adalah penting bagi kita untuk memastikan bahwa proses penyelidikan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Persoalan seperti ini harus dihadapi dengan transparan dan terang benderang untuk memberikan keadilan kepada semua pihak yang terlibat," kata dia.

Sebelumnya, pelaporan terhadap yayasan penyelenggara Miss Universe Indonesia 2023 terigester dengan nomor LP/B/4598/VII/2023 SPKT POLDA METRO JAYA. Kuasa hukum korban, Mellisa Anggraeni, mengatakan peristiwa tersebut terjadi beberapa hari sebelum penyelenggaraan grand final, tepatnya pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Dia menyebutkan saat itu para finalis Miss Universe Indonesia diminta untuk melakukan fitting baju di sebuah ballro hotel tempat penyelenggaraan acara. Namun, tanpa pemberitahuan, mereka justru melakukan pengecekan badan tanpa busana.

"Sebenarnya agendanya fitting, tetapi ada agenda yang mereka buat. Fitting-nya memang iya, tapi di luar itu ada tiba-tiba tanpa diagendakan," kata Mellisa di Polda Metro Jaya.

Menurut Mellisa, body checking dilakukan bukan di tempat privat. Tempat pelaksanaan body checking hanya tertutup banner dan gantungan baju.

"Ballroom bisa kebayang kan ya gede, ada CCTV hanya dibuat sekat dari banner dan gantungan baju. Jadi mereka yang dari dalam bisa melihat dari luar," ucap dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI