Pasar Modal Belum Jadi Aktivitas Pasar Bagi Masyarakat
Jakarta, sinpo.id - Indeks saham yang tinggi tidak selalu mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi. Di sinilah titik persoalannya, karena yang memanfaatkan pasar modal sebagian besar, bahkan hampir semua hanyalah korporasi.
Pasar saham belum dapat menjadi aktivitas keekonimian masyarakat. Karena pasar saham hanya dimanfaatkan korporasi untuk menarik dana dan buffer keuangan. Jadi selama ini belum dijadikan sumber penting untuk ekspansi bisnis mereka.
Terlebih, pasar modal Indonesia belumlah memiliki fundamental yang kuat. Inverstor masih besar kemungkinan untuk menarik aliran modal secara serentak saat terjadi guncangan.
Jika demikian, bukan hanya korporasi saja yang menepuk jidat, masyarakat atau pengusaha kecil pun turut tergerek imbas dari sudden reversal tersebut.
"Untuk memperkuat fundamental Bursa Efek Indonesia sebagai sentra pasar modal, sebaiknya ada penambahan emiten yang lebih berkualitas, disamping memperkuat broker dan produknya, memperluas distribusi dan investor untuk memperkuat pertahanan pasar modal itu sendiri," kata anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan menjelaskan melalui keterangan tertulisnya, Selasa (1/2/2018).
Lalu, bagaiana bisa meyakinkan emiten di tengah tahun politik yang sangat berpotensi memunculkan shock berkepanjangan. Walau broker meiliki kualitas dan produk yang tak kalah unggul. Nampaknya investor masih tetap akan memilih untuk menahan dan tak ingin mengambil risiko besar.
Untuk itu, Heri berharap agar pemerintah tak ragu untuk turun tangan membantu pertumbuhan ekonomi agar segera keluar dari middle income trap. Swasta bisa diajak memperkuat pasar modal Indonesia. Ini bukan berarti menyerahkan ekonomi sepenuhnya kepada swasta.
"Banyak sektor ekonomi yang memang tidak bisa diserahkan ke swasta. Perlu ada aturan ketat untuk membagi peran pemerintah dan swasta dalam memajukan perekonomian nasional," pungkasnya.

