Jokowi: ASEAN Harus Jadi Jangkar Perdamaian Dunia

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 07 Agustus 2023 | 14:15 WIB
Presdien Jokowi di forum ASEAN IIDC (Sinpo.id/Setkab)
Presdien Jokowi di forum ASEAN IIDC (Sinpo.id/Setkab)

SinPo.id -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini ditengah maraknya konflik global, negara-negara ASEAN memiliki komitmen yang sama untuk menjadikan ASEAN sebagai jangkar perdamaian dunia dan teladan dalam toleransi serta persatuan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam Forum Dialog Antarbudaya dan Antaragama ASEAN (ASEAN IIDC) 2023 di Grand Ballroom Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.

"ASEAN harus menjadi jangkar perdamaian dunia. Saya yakin masyarakat ASEAN justru memiliki semangat keagamaan yang semakin meningkat," kata Jokowi dalam sambutannya, di Jakarta, Senin 7 Agautus 2023.

Jokowi menjelaskan dunia global saat ini sedang tidak baik-baik saja. Untuk itu, ia berharap negara-negara ASEAN mampu menjadi katalisator perdamaian dunia.

Menurut Global Peace Index 2023, konflik global semakin marak. Pada tahun 2008 ada 58 negara terlibat konflik dan saat ini menjadi 91 negara.

Selain itu, angka kematian akibat konflik global meningkat menjadi 238 ribu jiwa dengan dampak kerugian ekonomi naik 17 persen menjadi 17,5 triliun dolar AS atau setara 13 persen dari GDP global.

Di sisi lain, di bidang keagamaan masyarakat dunia mulai semakin tidak religius. Survei dari IPSOS Global Religion 2023 terhadap 19.731 orang dari 26 negara menunjukkan 29 persen menyatakan mereka agnostik dan atheis.

"Menurut data EU Research Centre atas nama agama dan kepercayaan jumlah kekerasan fisik semakin meningkat," ujarnya.

Mantan Walikota Solo itu meyakini para peserta IIDC 2023 memiliki komitmen bahwa bahwa ASEAN harus menjadi teladan toleransi dan persatuan serta jangkar perdamaian dunia.

Menurut Global Peace Index 2023, konflik global semakin marak. Pada tahun 2008 ada 58 negara terlibat konflik dan saat ini menjadi 91 negara.

Selain itu, angka kematian akibat konflik global meningkat menjadi 238 ribu jiwa dengan dampak kerugian ekonomi naik 17 persen menjadi 17,5 triliun dolar AS atau setara 13 persen dari GDP global.

Di sisi lain, di bidang keagamaan masyarakat dunia mulai semakin tidak religius. Survei dari IPSOS Global Religion 2023 terhadap 19.731 orang dari 26 negara menunjukkan 29 persen menyatakan mereka agnostik dan atheis.

"Menurut data EU Research Centre atas nama agama dan kepercayaan jumlah kekerasan fisik semakin meningkat," ujarnya.

Mantan Walikota Solo itu meyakini para peserta IIDC 2023 memiliki komitmen bahwa bahwa ASEAN harus menjadi teladan toleransi dan persatuan serta jangkar perdamaian dunia.

"ASEAN telah menunjukkan bukti. Negara-negara ASEAN antara lain Indonesia telah berhasil mempertahankan tradisi toleransi yang kuat di tengah keberagaman budaya dan agama. Indonesia mampu terus menjaga kerukunan dan mengelola keragaman etnisitas suku budaya agama dan kepercayaan," tandasnya.


BERITALAINNYA
BERITATERKINI