Pengguna Pinjol di Indonesia Meningkat, Puan: Koperasi Harus Kembali Dibangkitkan

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 03 Agustus 2023 | 14:19 WIB
Puan Maharani (Sinpo.id/DPR)
Puan Maharani (Sinpo.id/DPR)

SinPo.id -  Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendorong Pemerintah untuk kembali membangkitkan ekosistem perkoperasian nasional. Hal itu mengingat meningkatnya jumlah pengguna pinjaman online (Pinjol) di Indonesia yang mencapai hingga 17,68 juta akun hingga Mei 2023.

"Pemerintah harus memahami kondisi seperti ini, perlu langkah konkret untuk membantu masyarakat yang terjerat Pinjol. Salah satunya dengan pembiayaan berbasis komunitas seperti koperasi yang sangat cocok untuk masyarakat Indonesia," kata Puan, dikutip Kamis 3 Agustus 2023.

Melihat fenomena tersebut, Puan mengimbau pemerintah untuk membumikan kembali model ekonomi koperasi. Dengan begitu, pemerintah bisa menghadirkan solusi keuangan yang ramah bagi masyarakat, karena koperasi sebagai lembaga keuangan selalu mengedepankan asas kekeluargaan.

Selain itu, kata Puan, tak sedikit masyarakat yang terjerat Pinjol yang justru mendapatkan permasalahan sosial. Pasalnya, kemudahan pemberian pinjaman dana dari Pinjol pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai persoalan di kemudian hari, bahkan ada beberapa kasus yang berujung pidana. 

"Penggunaan Pinjol memiliki risiko dan dampak negatif, seperti tingginya suku bunga dan risiko penipuan," ungkapnya.

Oleh karena itu, pemerintah harus memasifkan edukasi dan sosialisasi akan bahaya Pinjol kepada masyarakat. Kemudian Pinjol juga dapat menyebabkan risiko penyalahgunaan data pribadi, seperti penggunaan data untuk tujuan yang tidak sah atau penyebaran data ke pihak ketiga.

Puan pun mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperketat pengawasan terhadap Pinjol yang berpotensi mengalami kredit macet, dan meminta agar dibuat regulasi yang semakin rigid demi melindungi kepentingan masyarakat dan mengurangi risiko penyalahgunaan pengguna pinjaman. 

"OJK perlu meningkatkan pengawasan dan memberikan penalti terhadap platform Pinjol yang mengalami rasio kredit bermasalah," katanya menegaskan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI