MGMAC dan AMF 2023 Hasilkan Enam Poin Penting Pendukung Pengembangan ASEAN

Laporan: Khaerul Anam
Kamis, 03 Agustus 2023 | 09:46 WIB
Gelaran MGMAC dan AMF 2023 di Jakarta (Sinpo.id/PPID DKI)
Gelaran MGMAC dan AMF 2023 di Jakarta (Sinpo.id/PPID DKI)

SinPo.id -  DKI Jakarta sukses menggelar Meeting of Governors and Mayors of ASEAN Capitals (MGMAC) dan ASEAN Mayors Forum (AMF) 2023. Pertemuan gubernur se-ASEAN itu menghasilkan enam poin penting. 

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan, sejumlah isu menjadi pembahasan utama dalam forum internasional tersebut. Dari pertumbuhan ekonomi inklusif hingga pembangunan berkelanjutan.

"Deklarasi Bersama berisi kesepakatan untuk mempererat kerja sama di bidang pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dalam rangka mendukung pengembangan Komunitas ASEAN,” Heru dalam Siaran Persnya, dikutip Kamis 3 Agustus 2023.

Heru menjelaskan, selanjutnya keketuaan MGMAC dan ASEAN Mayors Forum (AMF) 2024 diserahkan kepada Gubernur Vientiane Atsaphangthong Siphandone. Selanjutnya, forum tersebut akan digelar di Ibu Kota Laos, Vientiane.

"Selanjutnya Jakarta memberikan estafet tuan rumah MGMAC dan AMF 2024 kepada Gubernur Vientiane dan akan dilaksanakan di Kota Vientiane 2024," ujarnya.

Berikut ini enam poin deklarasi MGMAC:

1. Mengimbau para Pemimpin ASEAN untuk meresmikan Pertemuan Gubernur dan Walikota ASEAN Capitals (MGMAC) dan ASEAN Mayors Forum (AMF) yang menyalurkan aspirasi pemerintah daerah untuk memperdalam proses pembangunan komunitas ASEAN.

Inisiatif ini akan berkontribusi pada peningkatan hubungan perkotaan-pedesaan dan peran kota-kota perantara untuk mempercepat transformasi pedesaan dan pemberantasan kemiskinan yang memperkuat efektivitas dan kapasitas kelembagaan ASEAN dalam memajukan integrasi regional sebagai pusat pertumbuhan.

2. Berjuang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif yang mendorong kondisi kehidupan dan peluang ekonomi yang lebih baik serta memastikan akses ke pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk semua, termasuk anak-anak, perempuan, remaja, lanjut usia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan.

Inisiatif ini akan mendorong pemerataan dan pembangunan ekonomi dengan menyediakan akses yang lebih luas ke keuangan, kesempatan kerja, investasi ekonomi, dan pasar regional, serta meningkatkan sistem pertanian dan pangan berkelanjutan di kawasan ini dalam jangka panjang.

3. Mempercepat transformasi digital dengan pendekatan yang koheren, harmonis, dan berbasis aturan untuk kebutuhan pengguna akhir dan berbagai pemangku kepentingan dan memastikan bahwa pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat ASEAN dilengkapi dengan keterampilan, kompetensi, dan nilai transformasi digital yang relevan untuk mengatasi tantangan 4IR dan dunia kerja yang terus berubah.

Dukungan untuk pengembangan konektivitas digital yang terjangkau dan berkecepatan tinggi untuk daerah perkotaan, kota perantara, masyarakat pinggiran dan pedesaan dari para Pemimpin ASEAN untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur dan inovasi digital sangat penting untuk lebih mendorong integrasi ekonomi regional.

4. Berkomitmen untuk mengatasi masalah perubahan iklim dan lingkungan dengan meningkatkan kerja sama dan kemitraan; memajukan keterkaitan antara aksi iklim dan mempromosikan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem; implementasi pendekatan berbasis alam/ekosistem serta kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk mempercepat pencapaian ketahanan berkelanjutan.

Kemudian, membuat kota lebih layak huni dengan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan; dan memprioritaskan investasi pada mobilitas berkelanjutan yang meningkatkan pembagian moda angkutan umum, berjalan kaki dan bersepeda untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi ketidaksetaraan.

5. Memperkuat arsitektur kesehatan perkotaan, yang berfungsi sebagai landasan untuk mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan sosial-ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat ASEAN untuk memastikan mekanisme pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan yang lebih efektif untuk menangani secara efektif potensi ancaman kesehatan masyarakat yang ditimbulkan oleh munculnya dan penyakit menular yang muncul kembali, perubahan iklim, dan degradasi ekosistem baik saat ini maupun di masa depan.


6. Mendorong pembiayaan hijau untuk mengembangkan lingkungan yang secara aktif mempromosikan investasi swasta dalam proyek perkotaan berkelanjutan melalui skema pembiayaan inovatif dan campuran yang secara langsung mendanai inisiatif yang dipimpin kota dan bersandar pada masyarakat yang hemat biaya. kemitraan swasta.

Dukungan dari para Pemimpin ASEAN untuk menurunkan hambatan dan memberikan insentif bagi partisipasi sektor swasta sangat penting untuk pendanaan proyek perkotaan terkait infrastruktur berkelanjutan, energi terbarukan, dan ketahanan iklim.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI