Densus 88 Awasi Pergerakan Kelompok Terafiliasi Teroris
SinPo.id - Densus 88 memantau pergerakan kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan teroris. Upaya itu dilakukan karena dikhawatirkan kelompok-kelompok tersebut memanfaatkan perbedaan pandangan atau isu SARA untuk memecah belah masyarakat.
"Khususnya di tahun pemilu, terhadap perkembangan teroris tentunya Polri dalam hal ini Densus 88 Antiteror terus melakukan kegiatan mulai yang sifatnya soft approach. Sampai dengan yang saat ini, kami ubah menjadi langkah-langkah yang sifatnya pencegahan dan mengamankan atau biasa disebut dengan preventive strike," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri acara penganugerahan BNPT Awards 2023 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Menghadapi tahun pemilu, kata dia, strategi tersebut terus dilanjutkan karena Polri memahami ada potensi yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan kelompok teroris untuk menumpang.
"Kemudian dengan potensi-potensi yang mereka bisa ikut, khususnya pada saat terjadi perbedaan pendapat atau konflik, apalagi kemudian itu menggunakan isu-isu SARA, tentunya kami mengantisipasi," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Kapolri, pendekatan humanis juga dilakukan terhadap mantan-mantan narapidana kasus terorisme (napiter). Dalam hal ini, Polri juga meningkatkan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Agama (Kemenag) hingga tokoh-tokoh agama.
Kapolri juga menyebut pendekatan selanjutnya adalah dengan tindakan tegas apabila ada pihak-pihak yang berpotensi membahayakan dan mengganggu jalannya pemilu. Kapolri menekankan Polri, dibantu TNI, terus mewaspadai ancaman terorisme jelang pemilu.
"Tentunya terhadap yang potensial dan mengarah pada aksi-aksi yang tentunya akan berdampak membahayakan, mengganggu jalannya proses pemilu, ya kita melakukan penangkapan," tukasnya.