Pertama Kalinya Para Pemimpin Taliban Bertemu Pejabat AS di Qatar
SinPo.id - Para pemimpin Taliban telah bertemu dengan sejumlah pejabat dari Amerika Serikat (AS) di Qatar untuk pertama kalinya sejak mereka kembali berkuasa di Afghanistan dua tahun lalu.
Menurut seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan, kedua belah pihak membahas soal pencabutan sanksi dan larangan perjalanan, serta pengembalian aset bank sentral Afghanistan yang disimpan di luar negeri.
Pasalnya, Afghanistan saat ini juga tengah bergulat dengan krisis kemanusiaan. Bahkan hampir setengah dari populasinya, atau sekitar 23 juta orang, telah menerima bantuan dari Program Pangan Dunia (WFP) tahun lalu.
Melihat kondisi tersebut, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Washington terbuka untuk pembicaraan teknis tentang stabilitas ekonomi dan mengurangi kekhawatiran tentang memburuknya hak asasi manusia di negara itu.
Kemudian, dilansir dari Al Jazeera, Utusan Khusus untuk Wanita, Anak Perempuan, dan Hak Asasi Manusia Afghanistan, Rina Amiri, juga menyuarakan keprihatinan besar terkait penahanan, tindakan keras media, dan pembatasan praktik keagamaan.
Selain itu, para pejabat AS juga meminta Taliban untuk menghapus larangan pendidikan menengah bagi anak perempuan dan larangan perempuan untuk bekerja, serta pembebasan warga Amerika yang ditahan.
Karena seperti diketahui, sejak Afghanistan diambil alih, Taliban telah banyak menerima kecaman internasional. Termasuk dari beberapa negara mayoritas Muslim, atas pembatasan yang diberlakukan kelompok tersebut pada pendidikan perempuan.