Masyarakat Banyuwangi Gelar Ritual “Kebo-keboan” Sebagai Bentuk Kekuatan Agraris

Laporan: Rias Audis
Minggu, 30 Juli 2023 | 23:04 WIB
Ritual Kebo-keboan warga Singojuruh, Banyuwangi (Sinpo.id/Wikipedia)
Ritual Kebo-keboan warga Singojuruh, Banyuwangi (Sinpo.id/Wikipedia)

SinPo.id -  Puluhan "kerbau" bergerak mengelilingi desa dari empat arah mata angin. Ini adalah bagian dari ritual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu 30 Juli 2023.

Ritual ini ditandai dengan kenduri desa dan diakhiri dengan ritual ider bumi. Puluhan "kerbau" mengelilingi desa dengan arah empat penjuru arah mata angin.

Dilansir dari sejumlah sumber, Kerbau yang dimaksud bukanlah hewan ternak, melainkan warga desa yang menyerupai kerbau. 

Badannya dilumuri jelaga hingga hitam pekat seperti kerbau, di kepalanya juga mengenakan asesoris berbentuk tanduk dan gelang kerincing di tangan dan kakinya. Persis Kerbau.

Mereka berkubang, bergumul di lumpur, dan bergulung-gulung di sepanjang jalan yang dilewati. Saat berjalan pun di perut mereka ditali seperti kerbau. Ritual ini merupakan simbolisasi penghormatan kepada leluhur dan alam agar panen melimpah.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang turut hadir dalam ritual tersebut mengatakan bahwa ritual kebo-keboan Alas Malang ini adalah bentuk kekuatan budaya agraris Banyuwangi.

"Ini adalah salah satu warisan budaya yang harus kita lestarikan dan kembangkan. Saya salut dengan masyarakat Alas Malang yang tetap menjaga tradisi ini," ujarnya.

Ipuk menambahkan, ritual ini juga merupakan ikhtiar masyarakat Alas Malang kepada Tuhan agar diberikan panen yang baik dan melimpah.

"Ini adalah bentuk syukur dan doa kepada Sang Pencipta. Semoga Alas Malang dan Banyuwangi selalu diberkahi dengan kemakmuran dan kesejahteraan," harapnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI