Ajak Pegiat Sepeda Berwisata, Aceh Cycling Tourism 2023 Digelar Bulan Agustus
SinPo.id - Puluhan pegiat sepeda dari berbagai komunitas akan mengikuti gelaran acara Aceh Cycling Tourism 2023.
Acara yang digagas platform Aceh Darussalam itu bakal digelar selama enam hari pada 16-21 Agustus 2023.
Founder Aceh Darussalam, Steffy Burase, mengatakan acara ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Aceh.
"Kalau ditanya tujuannya apa, membawa orang sebanyak-banyaknya, orang luar Aceh untuk datang ke Aceh supaya bisa membuktikan betapa indahnya Aceh," kata Steffy kepada wartawan di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Juli 2023.
Selain itu, sambung Steffy, pihaknya ingin membuktikan bahwa Aceh jauh dari berbagai stigma negatif, terutama terkait isu syariat.
"Dan ternyata di Aceh tuh baik-baik saja. Tidak seperti stigma-stigma negatif tentang isu syariat yang selama ini kita dengar," ujar dia.
Ia menjelaskan, Aceh Cycling Tourism bukan lah ajang perlombaan balap sepeda, melainkan bersepeda sambil berwisata.
Nantinya, para peserta akan diajak untuk mengelilingi sejumlah kota untuk menikmati keindahan alam di Aceh.
"Jadi ini adalah berwisata, sesuai dengan judulnya adalah tourism, jadi bukan race. Oleh karena itu kami tidak membawa orang yang banyak, tapi lebih limited. Jadi nanti kita akan mengitari beberapa kota. Kita bersepeda, mampir-mampir menikmati alam, menikmati pariwisata. Kurang lebih seperti itu," ungkap Steffy.
Saat ini, jelas Steffy, pihaknya masih membuka pendaftaran peserta melalui website resmi mereka.
"Awalnya target kami itu 100, tapi setelah melihat kapasitas dan segala macam ternyata hotel di daerah juga tidak mumpuni kalau untuk 100. Jadi maksimum ada di 50. Dari target kami 50, itu yang terkumpul baru 25 orang. Berarti kita masih punya 25 slot lagi yang harus kita publish ke orang-orang. Mudah-mudahan nanti sebelum berangkat kuotanya terpenuhi," terang dia.
Koordinator lapangan Aceh Cycling Tourism, Wahono, menuturkan salah satu destinasi wisata yang akan dikunjungi yaitu titik 0 Km Indonesia di Kota Sabang.
"Kalau kita bicara Aceh sebenarnya bicaranya titik 0 ya. Jadi siapa pun yang ke sana pasti tujuannya titik 0 Km. Jadi kita itu akan mengunjungi titik 0, nama daerahnya itu Sabang," kata pegiat sepeda," kata Wahono.
"Kemudian banyak peninggalan sejarah, ada benteng Jepang, kemudian meriam, macam-macam. Kalau di Banda Aceh sendiri, banyak peninggalan sejarah di sana walaupun Aceh pernah terhantam tsunami, tapi peninggalan sejarah tetap masih ada di sana. Ada Museum Tsunami," tambahnya.
Sementara itu, pegiat sepeda Fitra Tara Mizar, mengatakan acara ini dapat mengekspos keindahan Aceh yang selama ini belum banyak dilirik.
"Orang-orang kadang melihat yang cantik itu di Indonesia Timur, nggak nyangka bahwa di Aceh luar biasa cantik. Hampir di seluruh jalan, kanannya hijau, kirinya biru laut. Ini yang luar biasa. Dan bukan hanya pantai, tapi pantai berbukit. Jadi saya ingin semuanya melihat secara langsung, menikmati secara langsung," ujar Fitra.