Serangan Teroris Turun Sejak 2019, Ma'ruf Amin Minta BNPT Tak Lengah

Laporan: Khaerul Anam
Jumat, 28 Juli 2023 | 20:58 WIB
Wapres Ma'ruf Amin (SinPo.id/ Setwapres)
Wapres Ma'ruf Amin (SinPo.id/ Setwapres)

SinPo.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tidak lengah terhadap turunnya angka serangan teror di Indonesia sejak tahun 2019.

Dalam laporan Global Terrorism Index 2022, Indonesia tercatat menempati peringkat ke-24 dari daftar negara paling terdampak terorisme, atau kategori terdampak sedang.

“Di balik data capaian yang ada, saya berpesan agar tetap jangan lengah. Organisasi teror akan selalu mencari jalan untuk menyebarkan paham-paham mereka, terutama kepada kelompok rentan, yaitu perempuan, pemuda, dan anak-anak,” kata Ma’ruf Amin saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 BNPT, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat 28 Juli 2023.

Meskipun demikian, Ma'ruf Amin menyebut penyebaran paham terorisme seperti intoleransi tetap perlu diwaspadai, khususnya yang menyasar generasi muda. Sebab, akan kontraproduktif terhadap upaya pemerintah menciptakan generasi emas pada 2045.

Ma'ruf Amin menyebut, saat ini sudah ada Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024 sebagai panduan kolaborasi kerja.

“Teruskan langkah-langkah kontra radikalisasi untuk menangkal berkembangnya paham radikal dan juga deradikalisasi untuk mengembalikan mereka yang sudah terpapar dengan bekerja sama dengan semua kementerian dan lembaga,” paparnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf Amin juga meminta agar merangkul kalangan muda, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan RT/RW dengan dibantu tokoh agama dan tokoh masyarakat. Ia meminta, moderasi beragama dan paham kebangsaan di kalangan generasi muda agar terus diperkuat.

“Berikan pemahaman bahwa Indonesia adalah negara kesepakatan atau di kalangan umat Islam disebut sebagai Darul Mitsaq. Dalam agama, kesepakatan harus dihormati, dan tidak boleh dilanggar,” ungkap Ma'ruf Amin.

“Pancasila adalah piagam dari kesepakatan tersebut. Kita sudah membuktikan bahwa Indonesia mampu tetap bersatu teguh, ketika negara-negara lain dilanda perang saudara,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI