Dilirik PDIP, PKB Ngaku Nyaman dengan Gerindra

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 28 Juli 2023 | 15:51 WIB
Wasekjen DPP PKB Syaiful Huda (SinPo.id/ Parlementaria)
Wasekjen DPP PKB Syaiful Huda (SinPo.id/ Parlementaria)

SinPo.id - Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menekankan partainya tetap memprioritaskan berkoalisi dengan Partai Gerindra pada Pemilu 2024. Tawaran dari PDI Perjuangan (PDIP) tidak memengaruhi komitmen PKB bersama Gerindra untuk memenangkan kontestasi politik 2024.

"Di internal sih relatif ini ya, ada teman-teman yang menghendaki secepatnya deklarasi. Dalam situasi gitu sebagian teman-teman masih menganggap koalisi dengan Gerindra masih prioritas karena sama-sama membutuhkan," kata Huda saat dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat, 28 Juli 2023.

Menurut Huda, ada dua alasan yang melatarbelakangi PKB dan Gerindra saling membutuhkan. Salah satunya, masing-masing partai politik (parpol) belum memenuhi 20 persen presidential threshold itu.

"Yang kedua saling membutuhkan dalam konteks memang objektif politiknya Pak Prabowo 2 kali Pilpres kalah karena itu tidak dapat insentif elektoral yang cukup maksimal di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Nah saat yang sama Gus Imin dan PKB bisa kontribusi maksimal untuk menangkan itu, karena Gus Imin punya basis yang jelas di Jawa Timur dan Jawa Tengah, nah dalam konteks itu dua-duanya saling membutuhkan, dan potensi kemenangannya juga sangat tinggi," kata dia.

Selain itu, Huda menyebut Prabowo juga selalu memberi kode bahwa Cak Imin lah sosok yang punya hak untuk menentukan cawapres koalisi Gerindra dan PKB.

"Ya kalau kita mereview Pak Prabowo selalu sampaikan berbagai forum terbuka dan terutup bahwa hak wapres adalah miliknya Gus Imin, itu kan berkali-kali beliau sampaikan, dan dalam berbagai forum lainnya beliau juga sampaikan bahwa dua kali putaran pilpres saya enggak menang karena belum pernah koalisi dengan PKB, belum pernah menjadi bagian dari koalisi dengan Gus Imin gitu. Nah pada konteks itu ya PKB sendiri paham bahwa Pak Prabowo kesatria dan pasti pegang janji atas apa yang sudah disampaikan oleh beliau kepada Gus Imin dan PKB," jelasnya.

Atas dasar itu lah, Huda menekankan PKB masih nyaman dengan kondisi saat ini. Komunikasi dengan Gerindra, kata dia, juga terus dilakukan meski terus ada tekanan dari internal PKB.

"Masih (nyaman dengan Gerindra) sih, komunikasi juga masih terus berjalan, tinggal memang akhir-akhir ini perlu samakan frekuensi karena tuntutan pengurus kader meminta secepatnya. Tuntutan serta desakan cukup kuat di internal kami, baik jajaran dewan syurah, kyai-kyai, para Gus, para pengasuh ponpes yang selama ini pendukung penuh Gus Min dan PKB memang menuntut kejelasan sikap secepat-cepatnya dari Prabowo dan Gerindra," ujar Huda.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menemui Cak Imin di kediamannya pada Kamis, 27 Juli 2023. Usai pertemuan itu, Puan menyadari PKB tak bisa merapat ke PDIP.

Namun, dia memastikan hubungan partainya dengan PKB bakal tetap berjalan. Sekalipun nantinya PDIP tidak bisa berkoalisi dengan PKB dalam Pemilu 2024.

"Kalau pun nanti antara PDI Perjuangan dengan PKB belum ada titik kecocokan atau satu titik pertemuan yang dalam menuju pesta demokrasi Pemilu 2024, saya meyakini bahwa persaudaraan antara keluarga kami dengan keluarga Cak Imin, antara PDIP dan PKB itu harus tetap bersama," kata Puan.

Puan sadar betul dalam politik tidak semua partai politik (parpol) terus bersama. Setiap parpol yang sebelumnya berkoalisi bisa berpisah jika tak ada kecocokkan.

"Karena ada waktunya bertanding, namun ada waktunya untuk bersanding," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI