Demokrat Dinilai Berpeluang Gabung Dukung Prabowo
SinPo.id - Partai Demokrat dinilai masih berpeluang berbelot dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan bergabung ke koalisi pendukung Prabowo Subianto. Apalagi, Demokrat masih berharap Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat tiket sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Namun, harapan mendapat tiket cawapres di KPP itu terbilang minim. Mengingat baik NasDem atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tergabung dalam KPP memberi sinyal belum membuka pintu bagi AHY menjadi cawapres Anies Baswedan.
"Bagi saya, deadline menuju November masih membuka ruang untuk terjadi dinamika politik yang tinggi. Dalam hal ini, tentu AHY dan Demokrat masih terus berjuang untuk mengamankan tiket cawapres," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Multimedia Nusantara Silvanus Alvin kepada SinPo.id, Jakarta, Jumat, 21 Juli 2023.
Alvin juga menanggapi pertemuan elite Gerindra dengan elite Demokrat kemarin. Menurut dia, pertemuan itu bisa menjadi wadah untuk mencari kesepakatan antarkedua parpol dalam menghadapi Pilpres 2024.
"Hal ini juga mencerminkan dinamika politik dalam masing-masing partai. Partai politik seringkali menghadapi perbedaan pandangan dan tujuan internal, dan pertemuan semacam ini dapat menjadi wadah untuk mencari kesepakatan dan konsolidasi partai," kata dia.
Tak hanya itu, Alvin memandang pertemuan Demokrat dengan Gerindra memberi sinyal adanya potensi pembentukan aliansi politik dari kedua parpol tersebut. Aliansi politik itu diyakini dapat menjadi strategi memperkuat posisi masing-masing parpol dalam persaingan politik.
"Menggabungkan sumber daya dan basis dukungan yang lebih luas. Pertemuan ini dapat mengindikasikan bahwa kedua partai membuka peluang untuk membentuk koalisi dalam menghadapi pemilu. Koalisi ini bertujuan untuk meningkatkan peluang keberhasilan kemenangan dan memperkuat posisi mereka dalam pembentukan pemerintahan," kata dia.
Di sisi lain, kata dia, pertemuan politik itu juga berfungsi sebagai strategi untuk memengaruhi opini publik dan media. Alvin melihat ada pesan yang disampaikan oleh perwakilan kedua partai.
"Temasuk tentang potensi kekuatan jika bergabung, mungkin bertujuan untuk membentuk persepsi positif tentang kemitraan antara Gerindra dan Demokrat," kata dia.
Terakhir, Alvin mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak melupakan peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembentukan koalisi parpol. Apalagi, kata dia, Jokowi sesekali 'mengendorse' Prabowo.
"Dan belakangan kita tahu kedekatan antara Jokowi dan Prabowo, begitu pula political endorsement tipis-tipis yang dilakukan Jokowi terhadap Prabowo. Malah pernah terjadi pertemuan antara Jokowi, Prabowo dan Erick Thohir. Tentu opsi untuk penentuan siapa Gerindra berkoalisi rasanya juga perlu melihat variabel Jokowi," kata dia.