Gelombang Panas Hanguskan Sebagian Wilayah Eropa dan AS
SinPo.id - Gelombang panas dengan suhu yang terus meningkat, telah melanda sebagian besar wilayah Eropa, Asia, dan Amerika Serikat (AS). Menanggapi hal itu, Organisasi Meteorologi Dunia mengeluarkan peringatan tentang adanya peningkatan risiko kematian akibat suhu yang terlalu tinggi.
Orang-orang Amerika saat ini juga menghadapi berbagai cuaca ekstrem, seperti panas terik dari Texas hingga ke California Selatan. Ditambah pencemaran udara karena asap dari kebakaran hutan Kanada berhembus ke Midwest.
Tak hanya itu, peringatan bahaya banjir juga ditingkatkan untuk kota-kota Vermont yang telah tergenang minggu lalu. Sementara Badai Tropis Calvin diperkirakan akan melanda pulau Hawaii di Pasifik.
Di kota barat daya Phoenix, Arizona, pada hari Selasa, juga mencatat hari ke-19 berturut-turut di mana suhu harian tertinggi melebihi 43 derajat Celcius, bahkan bisa mencapai hingga 47 derajat Celcius.
"Ini seperti Anda membuka pintu oven dan itu adalah gelombang panasnya. Jika Anda, seperti, membuat kue atau sesuatu dan Anda membuka pintu oven, panasnya akan mengenai wajah Anda," kata seorang pengunjung dari luar negara bagian, Amit Ghagoji, dilansir dari CNA, Rabu 19 Juli 2023.
Seorang ahli meteorologi di Layanan Cuaca Nasional di Phoenix, Tom Frieders, mengatakan suhu tinggi regional akan berada di kisaran antara 46 derajat Celcius dan 48,9 derajat Celcius selama lima hingga tujuh hari ke depan. Namun kemungkinan setelah itu akan terjadi badai monsun dan hujan yang dingin.
Sementara di Eropa, pusat koordinasi tanggap darurat Uni Eropa mengeluarkan peringatan merah terkait suhu tinggi untuk sebagian besar wilayah Eropa, seperti Italia, Spanyol timur laut, Kroasia, Serbia, Bosnia dan Herzegovina selatan, dan Montenegro.
Di pulau Sardinia di Mediterania, suhu mencapai 44 derajat Celcius. Sedangkan di Roma, suhu mencapai 40 derajat Celcius pada hari Selasa. Namun, para turis berusaha untuk tetap tenang dengan bermain air di air mancur Roma dan berdiri di bawah kipas raksasa yang dipasang di luar Colosseum.
Kemudian di Yunani, pihak berwenang memberikan imbauan kepada warga yang dekat dengan kebakaran hutan di Dervenochoria, utara Athena, untuk menutup pintu dan jendela saat asap mendekat.