Sentil Surya Paloh, PAN: NasDem Masih Koalisi Pemerintah, Jangan Jadi Antitesa

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 18 Juli 2023 | 09:41 WIB
Viva Yoga Mauladi (Sinpo.id/DPR)
Viva Yoga Mauladi (Sinpo.id/DPR)

SinPo.id -  Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyentil pidato Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang menyinggung kegagalan revolusi mental pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Viva mengingatkan jika Partai NasDem masih berada di koalisi pemerintahan Jokowi. Artinya, partai besutan Surya Paloh itu ikut bertanggung jawab menyukseskan program-program pemerintah.

"Semestinya NasDem ya jangan menjadi antitesa pemerintah, yang mengkritik kebijakan pemerintah. Tetapi jika ada kekurangan dan kelemahan pelaksanaan program, ya semestinya ikut bertanggung jawab memperbaiki, memperbarui, melakukan perubahan sesuai visi Presiden Jokowi," kata Viva kepada wartawan, Senin, 18 Juli 2023.

Viva juga menyinggung keberadaan anak buah Surya Paloh yang masih duduk di pemerintahan. Tercatat, dua kementerian di pemerintahan Jokowi masih diamanatkan ke elite NasDem.

"Yang bertanggung jawab sukses tidaknya gerakan revolusi mental, utamanya adalah partai politik pendukung pemerintah. Semestinya hal itu juga menjadi tanggung jawab NasDem yang saat ini masih merasa menjadi partai koalisi pemerintah karena masih ada menterinya di kabinet," ujar Viva.

Menurut dia, kebijakan revolusi mental adalah gerakan pemikiran, sosial, kebudayaan, dan kemanusiaan. Target yang diubah adalah cara pandang, mind set, sikap, perilaku, dan karakter.

"Jadi, revolusi mental itu adalah gerakan yang tidak instan, tidak dalam waktu cepat langsung jadi. Hal itu membutuhkan proses afirmatif agar dapat meningkatkan dan mempercepat hasil dan tujuan revolusi mental," ucap Viva.

Sebelumnya, Surya Paloh menyayangkan progres kemajuan bangsa Indonesia yang tidak signifikan. Paloh mengungkit apa yang akan diberikan Indonesia saat hari kemerdekaannya Agustus nanti.

Surya Paloh mulanya menyebut gagasan Perubahan sejalan dengan revolusi mental yang diusung Presiden Jokowi. Dia sempat mengungkit dukungan NasDem penuh kepada Jokowi di 2014.

"Ketika pada tahun 2014 pemilu dengan seluruh kekuatan dan harapan energi yang kita miliki, kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu sebagai calon presiden untuk menjadi presiden. Ketika memberikan dukungannya secara totalitas," kata Surya Paloh dalam pidatonya di Acara Apel Siaga Perubahan, GBK, Minggu, 16 Juli 2023.

Surya Paloh menyebut secara logika semestinya Indonesia sudah mengalami kemajuan yang signifikan. Namun, yang ia lihat justru harapan itu belum terealisasi.

"Logika kita menyatakan kita yakin progres perjalanan kemajuan kita berbangsa dan bernegara akan jauh lebih hebat seperti apan yang kita harapkan. Tapi, sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang harapan belum menjadi kenyataan," kata Surya Paloh.

"Apa yang harus berani kita nyatakan menjelang 78 tahun kemerdekaan bangsa yang kita miliki, sebenarnya kita memahami bahwasanya kemerdekaan yang kita miliki ini bukanlah hanya pemberian atau hadiah yang kita peroleh dari kaum penjajah," timpalnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI