Waduh! Militer AS Salah Kirim Email ke Sekutu Rusia Gegara Typo

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 18 Juli 2023 | 09:10 WIB
Markas Pentagon (Sinpo.id/Gettyimages)
Markas Pentagon (Sinpo.id/Gettyimages)

SinPo.id -  Jutaan email dari militer Amerika Serikat (AS) yang berisi informasi penting, telah salah dikirim ke Mali yang notabene merupakan sekutu Rusia. Kesalahan pengiriman surel itu terjadi karena kesalahan pengetikan kecil atau typo.

Namun, Pentagon mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.

Adapun email penting itu nyasar dimana sedianya ditujukan untuk domain ".mil" yang dimaksudkan kepada militer AS, namun justru diketik dengan akhiran ".ml". Wajar jika email tersebut pun bocor ke Mali.

Adapun informasi penting di dalamnya berupa kata sandi, catatan medis, dan rencana perjalanan pejabat tinggi.

Dilansir dari BBC, hal ini terungkap saat seorang pengusaha jaringan internet asal Belanda, Johannes Zuurbier, menyebut bahwa dirinya telah mengidentifikasi kesalahan tersebut sejak lebih dari 10 tahun yang lalu.

Karena sejak 2013, dia telah menjalin kontrak untuk mengelola domain negara Mali dan, dalam beberapa bulan terakhir, dilaporkan telah mengumpulkan puluhan ribu email yang salah alamat. Oleh karena itu, Zuurbier menulis surat kepada pejabat AS belum lama ini untuk meningkatkan kewaspadaan.

Meski demikian, menurut pejabat AS, komunikasi militer AS yang ditandai "rahasia" dan "sangat rahasia" telah ditransmisikan melalui sistem IT terpisah yang membuatnya tidak mungkin disusupi secara tidak sengaja.

Tetapi Steven Stransky, seorang pengacara yang sebelumnya menjabat sebagai penasihat senior untuk Divisi Hukum Intelijen Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengatakan bahwa informasi yang tampaknya tidak berbahaya, kemungkinan bisa dimanfaatkan oleh musuh AS.

"Komunikasi semacam itu dapat membuat aktor asing memulai untuk membuat dokumen tentang personel militer kita dengan tujuan spionase, atau menjual informasi tersebut untum mendapatkan keuntungan finansial," kata Stransky, dikutip Selasa 18 Juli 2023.

"Ini tentu informasi yang bisa digunakan oleh pemerintah asing," sambungnya.

Sejauh ini, kata Stransky, kesalahan manusia merupakan masalah keamanan yang paling signifikan yang bisa tanpa sengaja dilakukan setiap hari. Sehingga harus menjadi fokus utama bagi spesialis IT yang bekerja di pemerintahan dan sektor swasta.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI