Jasa Marga: Satu Juta Kendaraan Keluar Jabodetabek di Libur Panjang Idul Adha 2023
SinPo.id - PT Jasa Marga (Persero) memprediksi sebanyak 1.065.952 kendaraan akan keluar dari wilayah Jabotabek selama tujuh hari periode libur Hari Raya Idul Adha 2023 atau pada Selasa 27 Juni hingga Senin 3 Junli 2023.
Angka tersebut merupakan akumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama arah Trans Jawa dan Bandung, GT Ciawi arah Puncak, dan GT Cikupa arah Merak.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, memprediksi puncak arus keluar Jabotabek jatuh pada H-1 Hari Raya Idul Adha atau pada Rabu 28 Juni 2023 dengan lalu lintas mencapai sekitar 181 ribu kendaraan.
"Jumlah lalu lintas ini naik 37 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal sebanyak 132 ribu kendaraan," kata Lisye Octaviana dalam keterangannya, Selasa 27 Juni 2023.
Sementara itu, lanjut Lisye, untuk jumlah kendaraan masuk ke wilayah Jabotabek pada periode tujuh hari Hari Raya Idul Adha 1444H tersebut di empat GT utama yang sama, kami memprediksi sebanyak 1.067.140 kendaraan.
"Untuk prediksi puncak arus balik jatuh pada H+3 atau pada Minggu 2 Juli 2023, dengan lalu lintas mencapai 192 ribu kendaraan, naik 13,8 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal,” ujar Lisye.
Lisye menambahkan, untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan ini, Jasa Marga telah menyiapkan berbagai strategi dan usulan rekayasa lalu lintas (lalin). Salah satunya yaitu usulan pembatasan angkutan barang baik pada periode kendaraan keluar maupun masuk kembali ke wilayah Jabotabek.
Lebih lanjut, untuk mengantisipasi potensi kepadatan yang terjadi pada periode libur tersebut, Jasa Marga juga siap mendukung rekayasa lalu lintas atas diskresi kepolisian, seperti contraflow, dengan menempatkan petugas dan rambu-rambu pendukung.
Jasa Marga juga menyiapkan sejumlah upaya untuk meningkatkan layanan baik di sepanjang jalur maupun di gerbang tol, seperti penambahan sarana, peralatan, maupun petugas di lapangan, termasuk penerapan teknologi dalam melayani pengguna jalan.
“Kami akan memastikan keberfungsian peralatan tol di gardu serta menambah jumlah petugas dan mobile reader untuk menambah kapasitas transaksi di gerbang tol utama," papar Lisye.
"Tidak hanya di gerbang tol, potensi terjadinya kepadatan di lajur pun diantisipasi dengan penempatan petugas di titik-titik rawan kepadatan untuk mempercepat penanganan gangguan kendaraan di lajur serta mengatur lalu lintas,” tandasnya.