Mengenal Si Pitung, Jagoan Betawi asal Rawa Belong
SinPo.id - Apa yang ada di benak anda saat mendengar kata si Pitung? Yap, pasti jagoan Betawi kan? Meski namanya familiar, tapi tak banyak yang tau sejarah dari tokoh yang satu ini.
Si Pitung lahir pada tahun 1866 di kampung Pengumben, sebuah permukiman kumuh di Rawabelong, dekat Stasiun Palmerah sekarang ini. Putra keempat pasangan Bang Piung dan Mbak Pinah ini bernama asli Salihoen.
Dikutip dari wikipedia menurut versi van Till (1996) Si Pitung adalah seorang penjahat. Kisahnya berawal ketika Si Pitung menjual kambing di pasar Tanah Abang yang kemudian dicuri oleh para pencuri (Rais, Jiih, dan Jampang) “centeng” (Si Gomar menurut versi Film Si Pitung tahun 1970) tuan tanah.
Menurut Legenda yang dikisahkan dalam film Si Pitung, Pitung dan kawanannya menggunakan cara yang “pintar” dengan menyamar sebagai pegawai Pemerintah Belanda (Di Versi Film Si Pitung, Pitung disebut sebagai Demang Mester Cornelis).
“Kalau enggak salah, perampokan pertama si Pitung itu sampe dimuat di surat kabar. Si Pitung juga dianggap pemberontak sehingga orang-orang Belanda ingin dirinya ditumpas, seakan-akan mereka ini tidak bergerak bebas dalam menindas orang-orang kecil," kata tokoh Betawi Rawa Belong, Abdul Malik kepada SinPo.id
"Sampai pada akhirnya Si Pitung tewas tertembak peluru emas milik kepala kepolisian karesidenan Batavia," sambungnya.
Dalam buku "Si Pitung: Kontroversi Jago Jago Betawi" karya Abdul Chaer menyebutkan versi berbeda dari legenda ini yang diveritakan diatas. Menurut buku Si Pitung yang berjumlah tujuh orang. Bukan perorangan melainkan kelompok.
Pitung, menurut versi tersebut, adalah akronim dari 'Pituan Pitulung', yang berasal dari bahasa Cirebon. Pitung disebut kawanan perampok yang terdiri atas tujuh orang. Meski begitu, pada akhirnya sosok Si Pitung yang dikenal umum ialah Si Pitung yang tunggal.