Sektor Pertanian adalah Harga Diri Suatu Bangsa dan Harus Dilindungi!

Redaksi
Jumat, 19 Januari 2018 | 15:59 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Rencana Enggartiasto Lukita selaku Menteri Perdagangan (Mendag) untuk mengambil langkah impor beras, menuai tanggapan dari berbagai tokoh.

Salah satu tokoh yang menanggapi hal ini yaitu Daeng Muhammad. Menurutnya, ada yang salah dalam tata kelola pasca panen oleh Pemerintah yang tidak pernah serius dalam menananinya.

“Ketika panen raya, harga padi ambruk. Ketika peceklik, Pemerintah impor beras. Ini yang salah tata kelola pasca panen oleh Pemerintah dan tidak pernah serius dalam menanganinya. Semua diserahkan pada mekanisme pasar bebas,” kata Anggota Komisi III DPR RI ini kepada sinpo.id melalui pesan singkatnya, Jum’at (19/1/2018).

Sementara itu, Mendag yang kemarin menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI mengatakan, jangan seolah-olah kebijakan impor akan memiskinkan petani.

“Petani ini kan juga bagian dari konsumen. Sementara kenaikan harga beras yang terus melonjak ini meningkatkan laju inflasi. Jadi, impor ini memang solusi yang harus kita ambil dan saya peringati kepada seluruh pemain beras jangan pernah menimbun dan menyimpan beras,” ungkapnya dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (18/1/2018).

Hal tersebut menuai komentar lagi dari Daeng. Menurutnya, pertanian adalah harga diri bangsa dan harus dilindungi. Jika negara berpihak pada petani, kita harus ada proteksi dan keberpihakan yang komprehensif di semua sektor penguatan pertanian kita.

“Di negara manapun pertanian adalah harga diri sebuah bangsa dan diproteksi. Kalau ada anggapan kebijakan impor tidak akan memiskinkan petani, tapi kenapa lahan di sentra pertanian kita makin lama makin berkurang luas lahan pertaniannya. Apabila negara berpihak pada petani, kita harus ada proteksi dan keberpihakan yang komprehensif di semua sektor penguatan pertanian kita,” tegasnya sekaligus mengakhiri.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI