Jelang Man City vs Inter di Final Liga Champions, Guardiola Nilai Sejarah Tidak Penting
SinPo.id - Pelatih Manchester City Josep 'Pep' Guardiola menilai faktor sejarah tidak penting dalam perebutan gelar juara UEFA Champions League (UCL) atau Liga Champions 2023. Pernyataan itu disampaikan Pep jelang laga final Liga Champions 2023 yang mempertemukan Manchester City vs Inter Milan di Ataturk Olympic Stadium Turki, Minggu pukul 02.00 WIB.
"Pada akhirnya, ini adalah pertandingan sepak bola. Tim yang tampil lebih baik akan menang," kata Pep Guardiola, dikutip dari Football Italia. "Secara sejarah, Inter lebih besar daripada kami. Ini tidak penting. Hal terpenting adalah besok pukul 22.00 waktu Istanbul kami tampil sebaik mungkin," ujar Pep Guardiola.
Bila melihat sejarah, Inter Milan memang jauh lebih unggul dibandingkan Manchester City. Inter Milan sudah menjuarai Liga Champions sebanyak tiga kali. Inter Milan terakhir kali mengangkat piala 'kuping besar' pada musim 2009-2010 ketika masih ditukangi oleh Jose Mourinho.
Di sisi lain, Manchester City belum pernah meraih gelar juara Liga Champions meski sempat mencapai final pada edisi 2020-2021. Kala itu, anak-anak asuh Pep Guardiola gagal menjadi juara seusai takluk 0-1 dari sesama wakil Inggris, Chelsea.
Pep pun menyatakan akan mengubur memori buruk final Liga Champions 2020/2021. Ia tak ingin terjebak dalam kenangan pahit. Menurutnya, pertandingan final terakhir dan saat ini adalah dua hal yang jauh berbeda.
"Saya ingin menyampaikan pelajaran yang dipetik [dari final 2021] tapi saya tidak tahu. Ini adalah pertandingan yang berbeda, dua tahun, dengan pemain yang berbeda juga," kata Pep.
"Dua musim lalu, yang kami rencanakan adalah bertanding dengan baik di pertandingan melawan Chelsea. Itu tidak berjalan dengan baik, orang-orang berkata pilihan saya keliru. Saya punya rencana besok untuk membicarakan segala strategi," ujarnya menambahkan.
Menghadapi wakil Italia akan jadi tantangan tersendiri bagi pelatih asal Spanyol itu. Menurut Guardiola, klub asal negeri Pizza punya karakter yang tak jauh berbeda.
"Anda harus stabil di final. Mereka banyak mengendalikan karena ahli dalam bertahan. Anda harus sabar. Hal paling penting adalah ketika skor 0-0 mereka berpikir kami sudah kalah," ucap Guardiola.
"Tim asal Italia berpikir mereka unggul. Kami akan berusaha stabil di saat-saat buruk untuk terus maju. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, menang atau kalah 1-0. Dalam segala situasi harus tetap stabil," ucapnya.