DPR Minta Pemerintah Tegas Terhadap Pelancong di Bali

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 30 Mei 2023 | 15:39 WIB
Ilustrasi. Wisatawan di objek wisata Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali. (SinPo.id/Antara)
Ilustrasi. Wisatawan di objek wisata Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Komisi X DPR RI meminta pemerintah menindak tegas para warga negara asing (WNA) yang melanggar aturan di wilayah Indonesia, khususnya di Bali. Apalagi, berdasarkan laporan yang diterima, ada banyak WNA di Bali berperilaku meresahkan bahkan merusak.

"Kita punya aparat hukum, tegakkan saja aturan yang berlaku, sehingga siapapun yang melanggar hukum, baik itu WNA maupun WNI di wilayah Republik Indonesia ini, ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku," kata aggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira kepada wartawan, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu menegaskan kemajuan pariwisata Bali tidak boleh mengabaikan rasa aman dan kenyamanan masyarakat Indonesia sendiri. Khususnya, warga lokal yang tinggal di Bali. Dia meminta pengawasan terhadap WNA diperketat.

"Kita harus melindungi martabat Indonesia, karena ini menyangkut pariwisata negeri. Pemerintah pusat harus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan pembenahan sistem pengawasan terhadap WNA di Bali. Maka ketegasan dan kedisiplinan aturan wisatawan yang diterapkan oleh Pemerintah punya peranan penting sehingga wisatawan tetap merasa nyaman saat berada di Bali," ucap Andreas.

Menurut dia, menjaga citra Bali perlu diawali dengan sikap responsif dari pihak berwajib serta pemerintah terhadap laporan warga. Dia juga meminta agar masyarakat setempat lebih jernih dalam menanggapi pelanggaran yang dilakukan WNA di Bali.

"Jangan terlalu dibesar-besarkan menjadi isu politik yang bisa mengarah pada anti orang asing. Karena itu bisa merugikan dunia kepariwisataan kita. Pelanggaran yang dilakukan segelintir WNA tidak perlu digeneralisir. Kasus wisatawan atau orang asing bukan hanya bule. Ada juga WNA-WNA yang melakukan pelanggaran di Puncak, Bogor. Itu juga harus diatasi," ucap dia.

Oleh karena itu, Andreas meminta masyarakat berhati-hati menyikapi pelanggaran yang dilakukan WNA. Apabila ada indikasi pelanggaran WNA, ia mengimbau untuk melaporkan ke pihak berwajib atau pihak yang berkepentingan.

"Memviralkan peristiwa pelanggaran belum tentu menjadi jawaban terhadap semua masalah. Seluruh pihak memang perlu melakukan pengawasan dengan didukung bukti. Jadi lebih baik dilaporkan sesuai tata cara yang benar sehingga aparat hukum bisa bertindak tegas," kata dia.

Dia juga meminta negara luar untuk mengedukasi warganya yang ingin berkunjung ke Indonesia. WNA diharap taat pada peraturan yang ada di Tanah Air.

"Harapannya, pemangku kebijakan negara-negara sahabat dapat mengedukasi dan memberi sosialisasi terhadap warganya yang hendak berkunjung ke Indonesia," tegas Andreas.

Rentetan peristiwa meresahkan terjadi akibat ulah WNA di Bali. Mulai dari, WNA yang melanggar lalu lintas dan sejumlah WNA yang tidak menghormati masyarakat setempat saat Hari Raya Nyepi.

Terbaru, seorang turis asal Jerman tanpa busana naik ke atas panggung saat pementasan tari Bali di Puri Saraswati Ubud. WNA tersebut juga ribut dengan petugas tiket di tempat pertunjukan dan sempat merusak pintu masuk pementasan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI