Indonesia Emas 2045

Demi Wujudkan Indonesia Emas 2045, Kapolri Ajak Masyarakat Jaga Persatuan

Laporan: Martahan Sohuturon
Minggu, 21 Mei 2023 | 07:31 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (SinPo.id/ Ashar)
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak masyarakat agar menjaga nilai persatuan dan kesatuan demi mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.

Sigit menyampaikan hal itu saat menghadiri undangan di Pondok Pesantren Subhanul Wathon, Magelang, Jawa Tengah seperti dikutip Antara pada Sabtu, 21 Mei 2023.

"Jadi, hari ini saya mendapatkan undangan dari Rabithah Ma'ahid al-Islamiyah (RMI) Jateng untuk memberikan materi terkait dengan masalah tantangan pesantren menghadapi radikalisme," kata Sigit dalam keterangan resminya pada Sabtu, 21 Mei 2023.

Menurut Sigit, hal itu sangat sesuai dengan program kepolisian, yang selalu ingin menjaga yang namanya 4 pilar, yang namanya toleransi dan kehidupan yang bhinneka tunggal ika

Ia menuturkan bahwa menjaga dan mengawal serta mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan negara Indonesia adalah hal mendasar. Hal ini harus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat.

Hal itu mengingat bahwa persatuan dan kesatuan serta keberagaman merupakan kekuatan utama bangsa Indonesia untuk menghadapi seluruh tantangan yang ada.

Dengan bergandengan tangan, kata Sigit, semua permasalahan, baik dari dalam maupun luar negeri, akan bisa dilewati dengan baik.

Untuk itu, dengan terwujudnya persatuan dan kesatuan dari keberagaman yang ada, kata Sigit, hal tersebut akan menghantarkan visi dan misi menuju Indonesia Emas 2045.

"Karena memang kekuatan bangsa kita adalah kekuatan keberagaman. Yang kalau kita kelola, ini tentunya akan bisa menghantarkan Indonesia menjadi Indonesia maju, Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang kita cita-citakan bersama menuju Indonesia Emas 2045," ucapnya.

Di sisi lain, Sigit mengungkapkan hasil diskusinya dalam acara tersebut bahwa banyak santri yang ingin menjadi polisi. Kapolri pun menyambut baik keinginan para santri tersebut.

"Jadi, banyak hal yang tadi diskusikan, termasuk banyak santri yang ingin menjadi polisi dan saya sangat gembira," kata Sigit.

Dengan bergabungnya santri sebagai personel kepolisian, menurut dia, sejalan dengan program Polri terkait pengembangan SDM unggul, memberikan pelayanan terbaik, serta mewujudkan polisi yang dicintai dan dekat dengan seluruh masyarakat Indonesia.

"Dengan santri-santri yang memiliki kemampuan dalam hal agama, tentunya kami tidak ragukan lagi. Ini akan memperkuat pengembangan SDM unggul yang ada di kepolisian. Selain itu, juga saat berinteraksi dengan masyarakat, saat ini khususnya kita terus mendorong dan mengembangkan untuk terus-menerus bisa makin melayani, makin dekat dengan masyarakat," tutur Sigit.

Sementara itu, Sigit juga tidak lupa menyosialisasikan kepada seluruh santri untuk mewaspadai penyebaran informasi palsu maupun kampanye hitam, khususnya di media sosial (medsos) ketika memasuki tahun politik. Imbauan itu diperlukan untuk menghindari terjadinya potensi perpecahan bangsa.

"Oleh karena itu, kami mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya para santri, untuk betul-betul berhati-hati. Jadi, saring sebelum sharing," ujarnya.

Terkait dengan pesta demokrasi, Kapolri mengingatkan siapa pun pilihan pemimpinnya ke depan, menjaga dan mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah harga mati.

"Siapa pun pemimpinnya membutuhkan persatuan dan kesatuan masyarakat, persatuan dan kesatuan bangsa, untuk menjalankan program-program nasional ke depan, serta menghadapi tantangan global yang penuh ketidakpastian," ungkap Sigit.

Ia juga menyampaikan bahwa Polri telah membentuk tim dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks pada saat Pemilu 2024.

"Kami telah membentuk tim, dan tadi juga kami akan kerja sama dengan RMI untuk memantau terhadap potensi-potensi hoaks. Kami juga kerja sama dengan Kominfo untuk kemudian mengambil langkah-langkah terkait hal-hal seperti itu," kata Sigit.sinpo

Komentar: