Pemimpin Negara di G7 Wacanakan Perketat Sanksi untuk Rusia
SinPo.id - Para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) mewacanakan memperketat sanksi terhadap Rusia, khususnya terkait energi dan ekspor. Wacana itu lahir dalam pertemuan puncak mereka di Jepang pada pekan lalu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap anggota G7 menyetujui rencana untuk menyesuaikan sanksi yang berkaitan dengan ekspor. Dalam hal ini, semua barang diizinkan untuk diekspor ke Rusia, kecuali jika secara eksplisit barang tersebut masuk dalam daftar hitam.
Pasalnya, mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan langkah yang diambil oleh G7 untuk melarang ekspor ke Rusia, berpotensi membuat Moskow menghentikan kesepakatan eskpor biji-bijian dari Ukraina di Laut Hitam pada April 2023 lalu.
"Menurut pandangan kami, perubahan aturan sanksi dari yang dulunya 'melarang semua ekspor', menjadi 'mengizinkan ekspor dengan pengecualian' tidak akan berhasil," kata seorang pejabat tinggi pemerintah Jerman, dilansir dari Reuters pada Senin, 15 Mei 2023.
Untuk menanggapi rencana AS tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, diperkirakan akan berbicara dengan para pemimpin G7, baik secara virtual atau secara langsung, selama pertemuan puncak mereka di Hiroshima.
Karena seperti yang diketahui, berbagai tindakan para pemimpin G7 untuk menekan Rusia dengan sejumlah sanksi yang diberikan, seperti kontrol ekspor, pembatasan visa dan pembatasan harga minyak, tetap tidak dapat menghentikan invasi Rusia ke Ukraina, yang sudah berlangsung sejak satu tahun yang lalu.