Layanan Transaksi Terganggu, DPR Minta Jajaran Direksi BSI Dicopot

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 12 Mei 2023 | 15:04 WIB
Kantor Bank Syariah Indonesia (Sinpo.id/BSI)
Kantor Bank Syariah Indonesia (Sinpo.id/BSI)

SinPo.id -  Kementerian BUMN diminta untuk segera melakukan reformasi sistem perbankan imbas dari terganggunya layanan transaksi di Bank Syariah (BSI) sejak Senin 8 Mei 2023.

Di samping itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Rafly Kande, juga meminta Kementerian BUMN untuk mencopot seluruh jajaran direksi BSI yang dinilai lalai dalam kasus ini.

"Kita minta menteri BUMN Erick Thohir agar jabatan utama BSI dicopot semua, mulai Aceh sampai Nasional. Agar menempatkan orang-orang yang tepat dalam melakukan reformasi sistem perbankan ke depan,” kata Rafly Kande, Jumat 12 Mei 2023.

Pasalnya, BSI sendiri lahir karena adanya Qanun LKS Aceh, Nomor qq tahun 2018. Kemudian terbentuk BSI hasil dari merger dari bank HIMBARA syariah, seperti BNI Syariah, BRI Syariah, dan Mandiri Syariah untuk mendirikan BSI.

"Kekecewaan masyarakat Aceh sebagai nasabah terbesar BSI, sudah di titik nadir sehingga meminta mengembalikan Bank Konvensional dengan membuat ruang diskusi dengan pakar akademisi, pakar ekonomi, praktisi bisnis, ulama dan pejabat pemerintah Aceh," ungkapnya.

Oleh karena itu, kata Rafly, pemerintah yang memiliki BSSN, OJK, dan Kominfo, diminta untuk turut membantu menyelesaikan persoalan tersebut agar lebih cepat teratasi dan pencarian solusi akan lebih efektif.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI