Penderita Penyakit Katastropik Meningkat, Fasilitas Kesehatan Didaerah Masih Kurang Memadai
Jakarta, sinpo.id -Banyaknya penderita penyakit katastropik yang hapir tersebar merata diberbagai daerah - daerah serta masih banyak, fasilitas kesehatan yang mampu mengobati penyakit katastropik, namun hal ini masih terbatas di kota-kota besar saja.
Dalam hal ini, sifat pembiayaan program JKN-KIS terhadap penyakit katastropik tidak terbatas, dan berpotensi menimbulkan ketidakadilan, terutama pada peserta yang tinggal di daerah yang tidak punya fasilitas kesehatan lengkap dan memadai.
Dengan adanya kasus tersebut membuat Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati ikut angkat bicara pada permasalahan ini. Menurutnya perlu peningkatan kesehatan rujukan regional dan provinsi.
"Yang tidak kalah pentingnya yaitu jenis dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) kesehatan, pemerataan kapasitas manajeman RS, peningkatan sarana atau prasarana dan alat kesehatan rujukan sesuai standard,"ujarnya.
Selain itu, ia juga menambahkan pentingnya integrasi data dan sistem informasi di pusat, daerah, dan RS, serta sinkronisasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah.
"disparitas supply side memang potensial menimbulkan ketimpangan dalam akses Faskes antar kota dan desa. Untuk itu Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan perlu memikirkan skema kompensasi,"tutupnya.
Berdasarkan info yang di dapat, rumah sakit yang mampu mengobati penyakit katastropik belum merata, saat ini, dari 2.785 rumah sakit (RS) yang ada, hanya 71 RS Kelas A dan 397 RS Kelas B. RS kelas A mampu memberikan pelayanan hingga tingkat subspesialis, sedangkan RS kelas B bisa memberikan layanan spesialis lebih memadai.

