Flu Burung Mewabah di Kepulauan Farne Inggris, Wisatawan Dilarang Berkunjung

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 05 Mei 2023 | 08:12 WIB
Kepulauan Farne, tepatnya di lepas pantai Northumberland, Inggris. (SinPo.id/National Trust)
Kepulauan Farne, tepatnya di lepas pantai Northumberland, Inggris. (SinPo.id/National Trust)

SinPo.id - Wabah flu burung paling mematikan melanda Kepulauan Farne, tepatnya di lepas pantai Northumberland, Inggris. Lebih dari 3 ribu bangkai burung ditemukan oleh para petugas dan siap untuk dibakar.

"Para petugas telah mengumpulkan lebih dari 3 ribu burung mati. Namun angka sebenarnya akan jauh lebih dari itu, karena ada bangkai burung yang tidak dapat kami temukan, seperti burung yang mati di tepi tebing," kata manajer pedesaan untuk National Trust, Gwen Potter, dilansir dari The Telegraph pada Jumat 5 Mei 2023.

Ia mengatakan, burung-burung yang bersarang di tebing menjadi yang paling banyak terkena dampak dari wabah flu burung. Pasalnya, ada beberapa bangkai dari spesies guillemots, kittiwakes, dan puffin muda.

The Farnes, kepulauan yang dirawat oleh National Trust, secara internasional diakui sebagai rumah atau habitat bagi 23 spesies burung dengan lebih dari 200 ribu burung tinggal di sana, termasuk burung puffin atlantik.

Bahkan setiap tahunnya, pulau-pulau tersebut dikunjungi oleh lebih dari 45 ribu wisatawan. Namun pada awal bulan ini terpaksa ditutup hingga waktu yang belum ditentukan untuk melindungi pengunjung dari wabah dan melindungi burung-burung agar tidak terganggu oleh manusia.

"Belum diketahui kapan wabah akan berakhir dan pengunjung dapat kembali, karena ada begitu banyak yang tidak diketahui seputar virulensi dan kemungkinan durasinya. Kami tahu penyakit ini endemik, jadi meski tetap endemik di seluruh Inggris, masih jauh lebih sulit untuk diprediksi,” papar Potter.

Sementara itu, kepala konservasi alam dan ekologi restorasi Trust, Ben McCarthy, telah meminta pemerintah Inggris untuk segera bertindak, karena skala bencana tersebut membutuhkan Rencana Tanggap Nasional yang mendesak untuk virus yang menyerang burung liar.

"Kami membutuhkan pendekatan yang lebih terkoordinasi untuk memastikan pemantauan, pengawasan, dan pelaporan yang efektif untuk mendukung penelitian tentang dampak penyakit mematikan ini terhadap burung liar kami di seluruh Inggris," kata McCarthy.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI