HARI BURUH INTERNASIONAL

DPR Minta Pemerintah Berikan Perlindungan Bagi PMI dan Pekerja Informal

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 01 Mei 2023 | 16:22 WIB
Ribuan buruh menggelar aksi demonstrasi dalam peringatan Hari Buruh Internasional 2023 di Patung Kuda, Jakarta pada 1 Mei 2023. (SinPo.id/Khaerul Anam)
Ribuan buruh menggelar aksi demonstrasi dalam peringatan Hari Buruh Internasional 2023 di Patung Kuda, Jakarta pada 1 Mei 2023. (SinPo.id/Khaerul Anam)

SinPo.id - Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional 1 Mei 2023, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, meminta pemerintah untuk memberantas mafia pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural.

Pasalnya, belum lama ini dua PMI nonprosedural di Malaysia diketahui mendapat siksaan dan perlakuan yang tidak manusiawi. Kemudian puluhan WNI disekap di Kamboja dengan paksaan bekerja dalam sistem scam atau penipuan.

"Kejadian pengiriman PMI nonprosedural sudah berlangsung berkali-kali sehingga negara harus hadir dan tidak boleh kalah. Sebab warga negara menjadi sasaran tindak penipuan PMI nonprosedural," kata Kurniasih, Senin 1 Mei 2023.

Selain itu, ia juga menyoroti tentang nasib perlindungan pekerja informal dalam peringatan Hari Buruh ini. Karena menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), per Februari 2022, jumlah pekerja informal bertambah menjadi 81,33 juta orang, sedangkan pekerja formal berkurang jadi 54,28 juta orang.

Bahkan dalam satu tahun terakhir, kata Kurniasih, ada 4,55 juta orang baru yang terserap di pasar kerja, sebanyak 70,1 persen atau 3,19 juta orang masuk ke sektor informal. Sementara 29,8 persen atau 1,36 juta orang terserap di sektor formal. Namun bertambahnya jumlah tenaga informal tidak diikuti dengan perlindungan bagi mereka.

"Jaring pengaman pekerja informal ini rentan sekali dengan sektor dunia kerja hari ini memungkinkan lebih banyak menyerap pekerja informal. Hadirnya regulasi dan hadirnya negara sangat dinantikan oleh para pekerja informal," paparnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI