PKS Minta Cek Latar Belakang Peneliti BRIN yang Ancam Muhammadiyah

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 25 April 2023 | 21:05 WIB
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera (SinPo.id/Sigit)
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera (SinPo.id/Sigit)

SinPo.id - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta pernyataan ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah yang disampaikan oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin dicek latar belakangnya.

"Pernyataan yang sangat provokatif. Mesti dicek latar belakangnya. Apa bergerak sendiri atau ada desain besarnya," kata Mardani saat dihubungi, Selasa, 25 April 2023.

Akan tetapi, menurut Mardani, warga Muhammadiyah bisa memaafkan lantaran yang bersangkutan sudah menyampaikan permintaan maaf. Meski begitu, dia tetap meminta agar peneliti BRIN itu menjawab landasan dari pernyataan yang disampaikannya.

"Kalau sudah minta maaf dan baru sekali melakukan, dimaafkan saja. Tapi mesti dijawab landasan postingan itu apa. Biar kita lihat kasusnya secara utuh," tuturnya.

Lebih lanjut, Mardani menyampaikan bahwa perbedaan lebaran adalah hal wajar, dan itu akan mendewasakan bangsa Indonesia.

"Muhammadiyah Ormas besar dan kontributif. Beda penetapan Lebaran hal wajar dan justru mendewasakan," kata Mardani.

Sebagai informasi, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin berkomentar terkait perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah di unggahan Facebook milik peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin. 

Saat itu Thomas merespons komentar dari Aflahal Mufadilah. Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI