Berebut Sumbangan, Puluhan Orang di Yaman Tewas Berdesakan

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 21 April 2023 | 14:21 WIB
Suasana di lokasi kejadian/SinPo.id/Hasil tangkapan layar video kejadian di Yaman
Suasana di lokasi kejadian/SinPo.id/Hasil tangkapan layar video kejadian di Yaman

SinPo.id -  Pemerintah Houthi melaporkan sekitar 78 orang tewas akibat berdesak-desakan saat pembagian sumbangan Ramadan berupa uang tunai sebesar 5 ribu riyal Yaman oleh para pedagang, di ibu kota Yaman, Sanaa.

Peristiwa nahas terjadi, lantaran pembagian sumbangan dilakukan di halaman sekolah yang pintu masuknya berada di jalan sempit. Sementara warga yang mengatre jumlahnya mencapai ratusan orang.

"Ketika pintu dibuka, ada banyak orang yang ingin mencapai halaman sekolah terlebih dahulu dan beberapa orang mulai jatuh di tangga menuju pintu masuk," kata seorang petugas medis, dilansir dari Reuters, Jumat 21 April 2023.

Kementerian Kesehatan Houthi mengatakan 77 orang terluka, dan 13 di antaranya mengalami kondisi kritis, dalam tragedi itu.

Sebuah video yang diposting oleh televisi Houthi di Telegram menunjukkan kerumunan orang berdesak-desakan untuk mendapatkan sumbangan, beberapa orang berteriak dan mengulurkan tangan untuk ditarik ke tempat aman. Sedangkan staf keamanan berjuang untuk mengendalikan massa.

Kemudian video lain yang beredar pasca peristiwa tersebut menunjukkan sejumlah sepatu yang dibuang, dan memperlihatkan pakaian yang berhamburan di tangga gedung. Termasuk barang-barang pribadi yang berserakan.

Sementara itu, menurut Kementerian Dalam Negeri, dua pedagang yang bertanggung jawab mengatur acara donasi tersebut telah ditahan, dan penyelidikan saat ini sedang dilakukan.

"Kami mengalami tragedi besar, warga kami dalam jumlah besar telah tewas selama penyerbuan sumbangan ini," kata perdana menteri gerakan Houthi, Abdulaziz Bin Habtour, otoritas de facto di Yaman utara.

Dalam sambutan yang diterbitkan oleh pusat media Yaman, dia mengatakan akan mengambil langkah-langkah untuk menemukan solusi yang serius agar tragedi serupa tidak terjadi lagi.

Bahkan Presiden dewan peradilan tertinggi di Yaman juga mengatakan akan mengambil langkah hukum yang diperlukan.

Seperti diketahui, Yaman telah terperosok dalam konflik selama delapan tahun akibat adu domba antara koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi melawan kelompok Houthi yang berpihak pada Iran.

Perang tersebut telah membunuh puluhan ribu orang, menghancurkan ekonomi dan membuat jutaan orang di negara tersebut mengalami kemiskinan ekstrem, hingga menyebabkan kelaparan dimana-mana.sinpo

Komentar: