BULAN RAMADAN 1444 H

Isi Waktu Ramadan, Tradisi Ngaji Posonan di Pesantren Qod Kafa

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 19 April 2023 | 07:03 WIB
Ngaji Posonan di Pesantren Qod Kafa (Kementerian Agama)
Ngaji Posonan di Pesantren Qod Kafa (Kementerian Agama)

SinPo.id -  Tradisi ngaji posonan banyak diselenggarakan selama Ramadan, termasuk di Pesantren Qod Kafa. Seperti dilansir laman Kementerian Agama pada Selasa 18 April 2023, Pesantren Qod Kafa berada di Jl. Gandasasmita No. 5 Serua Ciputat Kota Tangerang Selatan, ngaji posonan di pesantren ini tidak hanya diikuti santri, tapi juga masyarakat sekitar. Mereka tampak asik ikut bergerombol mantengin Kitab Tafsir Yasin.

Ngaji posonan digelar di berbagai pesantren selama Ramadan. Ngaji ini tidak hanya diikuti oleh santri pesantren penyelenggara, tapi juga santri dari berbagai daerah. Mereka datang ke pesantren untuk mengaji khazanah keilmuan Islam yang tertulis dalam berbagai literatur kitab kuning, baik di bidang tafsir, hadist, fiqh, ushul fiqh, tasawuf, dan lainnya.

Ngaji posonan tidak hanya menjadi gerakan penguatan literasi berbasis kitab kuning, tapi juga menjadi media tabarrukan (berharap keberkahan) dalam mendapatkan sanad keilmuan yang akurat dan turun menurun. Melalui ngaji posonan, terbentuk relasi yang sangat kuat antara kiai dan kitab kuning serta santri. Relasi ini penting untuk memastikan transmisi keilmuan tetap terjaga, tidak putus di tengah jalan, dan terus terlestarikan.

Ngaji Posonan juga menjadi proses reproduksi "arti baru” dari kitab kuning yang ditulis sejak ratusan tahun. “Proses pemaknaan baru ini penting, minimal untuk memberikan warna khusus dalam tantangan zaman dengan berbagai macam permasalahannya, khususnya di kota-kota penyanggah ibu kota seperti kita Tangerang Selatan," papar pengasuh Pesantren Qad Kafa yang juga alumni MAK Futuhiyah Mranggen Demak Ustaz Irfandi Ahmad di Ciputat, Selasa 18 April 2023. 

Menurutnya, tradisi Ngaji Posonan ini unik dan tidak bisa ditiru. Sejumlah kalangan pernah berusaha menduplikasi, namun gagal. Misalnya tradisi pesantren kilat, ini juga hanya seumur jagung. Sebab, pesantren kilat tidak memiliki “ruh” sebagaimana tradisi ngaji posonan, yaitu relasi hermeneutika yang sangat kuat dan produktif antara kyai – kitab kuning – santri.

Selama Ramadan 1444 H, Pesantren Qod Kafa mengadakan Ngaji Posonan dengan beberapa kitab, di antaranya Kitab Tafsir Yasin karangan Syekh Khamami Zada, Kitab Taklim Mutaalim karangan Syekh Az-Zarnuji dan Kitab Arbain-Nawawi, karya Abu Zakaria Muhyidin an-Nawawi. Selain itu, digelar juga program khusus akselerasi Tahsinul Qur'an bagi santri baru. Ada juga ngaji literasi digital yang diisi dengan pelatihan optimalisasi medsos dalam berdakwah digital.

"Untuk pengajian Tafsir Yasin, kita adakan di selasar masjid Jami Baiturrahim Serua, setiap habis Salat Asar hingga menjelang berbuka. Selain santri, masyarakat umum juga mengikuti," terang Ustaz Irfan, panggilan akrabnya.

Irfan menilai, sebagai generasi bangsa yang kaya akan khazanah literasi keislaman termasuk di dalamnya tradisi Ngaji Posonan, para santri harus bangga. Sebab, tradisi unik dan positif ini terus lestari dan semarak selama bulan Ramadan.

"Kegiatan seperti ini akan terus dikembangkan dan disebarluaskan, khususnya di kalangan pesantren yang terbagung dalam asosiasi pondok pesantren (RMI) kota Tangerang Selatan," jelas Ustaz Irfan yang juga Sekjen RMI Kota Tangerang Selatan.sinpo

Komentar: