PROVOKASI YATI NARSINGHANAND

DPR Minta Umat Muslim Tak Terprovokasi Yati Narsinghanand

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 14 April 2023 | 23:15 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengingatkan umat islam tidak perlu terprovokasi dengan pernyataan Pendeta Hindu Yati Narsinghanand asal India. Umat muslim dianjurkan fokus memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah pada bulan suci ramadan.

"Amal kebaikan seperti itu yang merupakan perwujudan kesalehan seorang Umat Islam. Bukan merespons pernyataan sampah yang tidak bertanggung jawab," kata Saleh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, 14, April 2023.

Menurut dia, pernyataan Yati Narsinghanand yang membenci Islam bagian dari islamofobia. Selain itu, perilaku anti Islam Yati Narsinghanand bukanlah yang pertama kali.

"Konon, ini bukan yang pertama dilakukannya. Di banyak kesempatan, dia sudah sering melontarkan ceramah-ceramah anti Islam," ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa islam bukan agama permusuhan dan pertikaian melainkan agama yang damai dan penuh kasih sayang. "Meskipun melukai, tetapi pernyataan-pernyataannya tidak mengurangi kehormatan agama Islam," ujar dia.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu meminta pemerintah India menindaklanjuti pernyataan Yati Narsinghanand. Sebab, Yati Narsinghanand dianggap telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan sebuah penghinaan terhadap agama lain.

Ini bahkan bertentangan dengan "International Covenant on Civil and Political Rights" (ICCPR) atau Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.

"Tindakan ini bertentangan dengan norma toleransi dan kerukunan antarumat beragama. ICCPR itu jelas menyebutkan bahwa setiap orang memiliki kebebasan berpikir, berkeyakinan, dan beragama," kata dia.

Dia mengingatkan agar pemerintah India menindak tegas Narsinghanand sebagai bagian dari implementasi Deklarasi Universal HAM yang sudah disepakati PBB.

"Karena itu dalam konteks kebebasan beragama dan islamofobia seperti ini, Pemerintah India dituntut untuk melakukan tindakan tegas. Jangan sampai tindakan orang per orang seperti ini menimbulkan kesenjangan antara masyarakat di Indonesia dengan di India," kata Saleh.

Ekstremis sayap kanan Hindu Yati Narsinghanand asal India menyerukan kepada umat hindu untuk mengambil alih Ka'bah sebagaimana video yang beredar luas di media sosial. Dalam video itu dia berkata 'Negara Hindu adalah mimpi besar, dan kita semua harus memiliki mimpi ini. Tidak hanya Afganistan, tetapi juga kita harus menginvasi Makkah'.sinpo

Komentar: