Puasa Ramadhan

Cara Hindari Bau Mulut Selama Jalani Puasa

Laporan: Sinpo
Senin, 03 April 2023 | 19:54 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

SinPo.id -  Puasa memiliki banyak keutamaan, khuusnya di bulan Ramadhan yang diharapkan memperoleh keberkahan bagi ruhiyah serta manfaat jasadiyah. Tak jarang ketika sedang berpuasa, sering muncul bau mulut sehingga mempengaruhi sikap percaya diri ketika berinteraksi sosial.

Dokter gigi Fitria Resti Mulyantari mengatakan, bau mulut atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah halitosis merupakan kondisi yang sering dikeluhkan ketika pasien. Halitosis bisa dibedakan antara fisiologis dan patologis.  Kondisi halitosis fisiologis, menurut Fitria merupakan kondisi bau mulut yang sifatnya sementara.

"Biasanya berasal dari makanan atau minuman yang berbau menyengat," kata Fitria, Senin 3 April 2023.

Sedangkan halitosis patologis merupakan kondisi bau mulut yang disebabkan karena seseorang memiliki kelainan dalam rongga mulutnya, selain itu dapat juga disebabkan karena faktor sistemik.

Faktor kelainan dalam rongga mulut, kata Fitria, disebabkan kurangnya kebersihan mulut. Seperti gigi berlubang, mulut yang kering, makanan yang tersisa dalam rongga mulut yang dapat menimbulkan bakteri plak dan karang gigi.

“Sedangkan Ulserasi mukosa bisa berupa sariawan atau luka pada rongga mulut, radang pada gusi yang salah satunya ditandai dengan gusi berdarah, radang pada daerah gigi geraham bungsu, dan kondisi lidah yang kotor,” ujar Fitria menambahkan.

Selain itu kelainan sistemik yang disebabkan oleh hepatitis, uremia, diabetes mellitus, gastritis, esophagus, atau tukak lambung juga memperngaruhi bau mulut.

Kondisi mulut saat berpuasa biasanya terjadi penurunan produksi saliva atau air liur di dalam mulut, dikarenakan tidak ada aktiviktas mengunyah yang dapat menstimulasi keluarnya saliva. Ketika berpuasa maka produksi saliva akan berkurang, akibatnya bakteri berkembang biak dengan cepat, sehingga akan muncul bau tidak sedap dimulut.

Fitri memberikan enam cara mengatasi bau mulut. Pertama, gosok gigi minimal 2 kali sehari setelah sahur dan malam sebelum tidur.  Ketika menggosok gigi jangan lupa pula membersihkan lidah dengan menggunakan alat pembersih lidah atau menggosok lidah dengan menggunakan sikat gigi.

Kedua, menggunakan dental floss (benang gigi) jika terdapat sisa-sisa makanan yang terselip di daerah sela-sela gigi. Ketiga, penggunaan obat kumur yang tepat. Penggunaan obat kumur dapat memberi efek anti bakteri, hindari obat kumur yang mengandung alkohol yang dapat menyebabkan mulut menjadi kering.

Keempat, hindari makanan dan minuman yang berbau menyengat seperti jengkol, petai, bawang, dll. Sebaiknya, perbanyak minum air putih dan makan makanan yang berserat.

Kelima, secara berkala berkunjung ke dokter gigi untuk diperiksa apakah ada kelainan dalam rongga mulut yang menjadi penyebab bau mulut. Contohnya, melakukan perawatan pada gigi berlubang, melakukan pembersihan karang gigi, dan sebagainya.

Keenam, jika kecurigaan penyebab di dalam mulut sudah diatasi, tetapi halitosis masih ada, maka perlu diwaspadai kemungkinan adanya penyakit yang tidak berkaitan dengan masalah gigi dan mulut seperti penyakit sistemik.sinpo

Komentar: