Tolak Impor Kereta Bekas, DPR: Kenapa Masukkan Barang Rongsokan?
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal, menegaskan tidak akan mendukung rencana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengimpor kereta bekas dari Jepang. Terlebih Indonesia memiliki PT INKA yang dinilai mampu untuk produksi kereta.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT INKA, dan pihak PT KCI.
"Secara politis kita tidak mendukung impor ini, karena kita punya industri yang mampu mengerjakan. Terlebih baru saja presiden marah-marah kenapa APBN dibelanjakan untuk barang impor, padahal kita ada gerakan dari beberapa Kementerian bahwa saya cinta atau bangga buatan Indonesia," kata Hekal, Senin 27 Maret 2023.
Menurutnya, yang menjadi permasalahan utama bukanlah persoalan impor, melainkan persoalan impor barang bekas yang dianggap sudah menjadi barang rongsokan. Pasalnya kereta yang ingin diimpor sudah berusia 28 tahun.
"Kalau yang diimpor barang baru, bagus, meyakinkan, kemudian akan dipakai, contoh untuk PT INKA ke depan untuk kita tiru teknologinya, ya gapapa. Tapi kan kita juga harus ingat, ini yang mau diimpor barang 28 tahun yang sudah rongsokan di sana," ungkapnya.
Di samping itu, Hekal juga mempertanyakan soal kelayakan kereta yang masih beroperasi hingga kini. Karena ia mengatakan transportasi kereta tidak memiliki risiko yang tinggi seperti pesawat terbang atau kapal selam.
"Kita udah liat tuh musibah kejadian kepada putra putri terbaik kita. Ini kan barang gelinding di atas tanah, risikonya seberapa besar sih kalau sampai kita extend penggunaan kereta kita dirawat oleh INKA kan ekstra dua tahun lagi," katanya.