Selamat Hari Ibu, Negara Harus Memperhatikan Kaum Ibu Diseluruh Indonesia
Jakarta, sinpo.id - Tepat hari ini, momentum hari Ibu Nasional diperingati diseluruh Indonesia. Anggota Komisi IX DPR RI, dari Fraksi Partai persatuan Pembangunnan (PPP),Okky Asokawati memberikan tanggapnya mengenai hari IBu Nasonal ini.
Dengan jatuhnya hari Ibu Nasional pada hari ini ,ia meminta pada Negara dan pemerintah agar kaum wanita dan kaum Ibu diperhatikan serta menjadi prioritas kepada kaum Ibu di Indonesia.
“Peringatan hari ibu harus menjadi momentum bagi negara untuk memastikan seluruh kebijakan negara memihak kepada ibu di Indonesia. Kebijakan baik berupa regulasi dan politik anggaran harus diarahkan sebesar-besarnya untuk pemajuan dan penguatan terhadap ibu dan perempuan di Indonesia.”ujarnya.
Selain itu, ia juga berpesan agar mendesak untuk segera diwujudkan yakni RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang saat ini sedang dibahas pemerintah dan DPR menjadi pelengkap atas regulasi yang sebelumnya telah berlaku seperti UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Lalu, Keberadaan sejumlah regulasi itu penting untuk memastikan ibu dan perempuan terlindungi baik lahir maupun batin dari berbagai potensi kekerasan baik fisik maupun psikis.
Dalam hal ini, Perlunya Keberpihakan pada kaum Ibu tentu tidak hanya terhenti pada jargon dan janji politik, namun harus terwujud berupa kebijakan yang ramah terhadap ibu dan perempuan. Sejumlah persoalan yang masih mengemuka di sejumlah daerah seperti masih tingginya angka kematian ibu melahirkan, terjangkitnya penyakit mematikan yang menimpa ibu, serta persoalan kesejahteraan ibu, harus menjadi program prioritas setiap kepala daerah dalam merumuskan kebikakan di daerah.
Ia juga menambahkan perlunya peran pemerintah untuk memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada para ibu terkait dengan program-program vaksinasi. Jangan sampai Kejadian Luar Biasa penyakit terulang karena kekurangfahaman para ibu tentang hal tersebut.
“Sebagai penunjang ekonomi keluarga program UKM bagi para ibu juga perlu diberdayakan lebih intens lagi. Kemudahan untuk memperoleh akses perbankan serta pemberdayaan kompetensi & pemasarannya perlu diperkuat.”Tutupnya
