MPR Desak Pemerintah Tak Diam dengan Aksi Brutal KKB Papua
SinPo.id - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendesak pemerintah segera menginstruksikan TNI-Polri menindak kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang menembak tukang ojek hingga tewas. Pemerintah diminta tak diam melihat aksi brutal perusuh di Bumi Cenderawasih tersebut.
"MPR meminta pemerintah agar segera menginstruksikan Polri dan TNI agar mengusut dan menangkap KKB tersebut, dan memantau pergerakan KKB untuk tidak memberi ruang gerak kepada mereka," kata Bamsoet melalui keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu, 25 Maret 2023.
Bamsoet juga meminta aparat gabungan TNI-Polri bersama pemerintah daerah (pemda) fokus pada upaya penyerangan atau kekerasan yang dilakukan KKB Papua. Apalagi, kekerasan itu terjadi berulang di wilayah yang sama.
"Terus mengejar serta menindak tegas pelaku KKB yang melakukan aksi teror tersebut," kata dia.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menilai pemerintah perlu menambah personel ke Papua. Penambahan prajurit itu penting guna memperkuar dan meningkatkan pengamanan di Papua.
Pemerintah juga perlu memutus mata rantai kebutuhan pokok bagi KKB Papua. Terpenting, menjamin keamanan masyarakat Papua, baik di wilayah yang baru terjadi teror maupun di wilayah yang berpotensi terjadi teror KKB.
"Meminta pemerintah untuk mengidentifikasi dan memetakan pola penyerangan KKB, guna menentukan strategi yang tepat agar TNI dan Polri bisa memberikan perlindungan kepada warga sipil setempat dalam menangani dan memerangi aksi kekerasan yang dilakukan KKB," kata dia.
Selain itu, Bamsoet ingin pemerintah dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama TNI-Polri melakukan langkah preventif dan secara tegas membuka ruang dialog yang persuasif bersama kepala adat, tokoh masyarakat, pemuka agama, dan stakeholders terkait lainnya.
"Ini untuk menghentikan aksi teror KKB, mengingat selama ini aksi-aksi yang dilakukan KKB di Papua telah mengancam keamanan masyarakat dan menciptakan rasa takut bagi warga sipil dengan tindakan teror yang dilakukan hingga menyebabkan adanya korban jiwa," tegas Bamsoet.