perang rusia dan ukraina

Fakta di Balik Surat Penangkapan Putin yang Dikeluarkan ICC Terkait Deportasi Ilegal

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 20 Maret 2023 | 10:44 WIB
Ilustrasi. Deportasi paksa anak-anak Ukraina secara ilegal/SinPo.id/AP
Ilustrasi. Deportasi paksa anak-anak Ukraina secara ilegal/SinPo.id/AP

SinPo.id - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin dituduh melakukan kejahatan perang yakni mendeportasi paksa anak-anak Ukraina.

Menanggapi, Penasihat Komisaris Presiden Ukraina untuk Hak dan Rehabilitasi Anak, Daria Herasymchuk, menjelaskan bahwa terdapat lima cara yang telah digunakan Rusia untuk memindahkan anak-anak Ukraina secara ilegal.

Dilansir dari VoA, cara pertama adalah menawarkan keluarga yang tinggal di daerah pendudukan untuk membawa anak-anak berlibur di kamp anak-anak Rusia dan tidak mengembalikan mereka selama jangka waktu yang disepakati.

Cara kedua, Rusia mengambil anak-anak Ukraina dari panti asuhan di daerah yang diduduki. Kemudian, cara ketiga adalah memisahkan anak-anak dari orang tua di pos pemeriksaan filtrasi, tempat di mana warga negara Ukraina dari daerah di bawah pendudukan Rusia diperiksa dan diproses sebelum diizinkan memasuki Rusia.

Selanjutnya, cara keempat ialah mencabut hak orang tua melalui hukum yang diberlakukan di wilayah pendudukan. Dan cara terakhir, membawa pergi anak-anak jika mereka tinggal dengan orang dewasa lain setelah orang tua mereka terbunuh dalam perang.

Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan bahwa sejumlah jaksa saat ini sedang menyelidiki lebih dari 16 ribu kasus deportasi anak dari wilayah Donetsk, Luhansk, Kharkiv dan Kherson yang diduduki Rusia.

"Tapi angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. NamunUkraina sejauh ini berhasil memulangkan 308 anak," kata Kostin di halaman Facebook-nya, dikutip Senin 20 Maret 2023.

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Laboratorium Penelitian Kemanusiaan di Yale School of Public Health sebagai bagian dari Observatorium Konflik mengatakan, Rusia telah menahan setidaknya 6.000 anak Ukraina atau kemungkinan lebih banyak lagi di Krimea dan wilayah yang dikuasai Rusia dengan tujuan utamanya pendidikan ulang politik.sinpo

Komentar: