Pengamat: Jika Golkar Merapat ke KIR, Prabowo Akan Tetap Jadi Capres 2024

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Kamis, 16 Maret 2023 | 17:58 WIB
Prabowo Subianto dan Cak Imin saat meresmikan Sekber (SinPo.id/ Ashar)
Prabowo Subianto dan Cak Imin saat meresmikan Sekber (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Gerindra dan PKB membuka pintu untuk partai yang ingin berkoalisi untuk mempersiapkan Pemilu 2024. Partai Golkar menjadi salah satu partai yang disebut tengah dalam penjajakan untuk bergabung ke koalisi Gerindra-PKB.

Menanggapi hal tersebut, peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menyambut baik jika partai berlambang pohon beringin itu merapat ke koalisi Gerindra-PKB. Kehadiran Golkar diyakini akan memperkuat koalisi tersebut.

"Dua partai politik nasionalis besar Partai Gerindra dan Partai Golkar bergabung dalam satu koalisi. Plus partai politik berbasis massa Islam, Partai Kebangkitan Bangsa," kata Bawono dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16 Maret 2023.

Namun, kata Bawono, yang pasti akan menjadi calon Presiden dalam koalisi ini yakni Prabowo Subianto. Tidak akan mungkin menjadikan Menteri Pertahanan itu sebagai calon Wakil Presiden

"Hampir mustahil menempatkan Prabowo Subianto di posisi bakal calon Wakil Presiden. Rapat pimpinan nasional dari Partai Gerindra beberapa bulan lalu pun mengamanatkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden, bukan calon Wakil Presiden," tegasnya.

"Merupakan hal sangat aneh dan juga tidak baik dari segi kepantasan dan juga gengsi politik, apabila setelah maju sebagai calon presiden dalam dua pemilihan presiden terdahulu lalu kemudian maju sebagai calon Wakil Presiden di pemilihan mendatang," sambungnya.

Selain itu, sambung Bawono, pencalonan kembali dari Prabowo sebagai calon presiden di pemilihan Presiden tahun 2024 bernilai sangat strategis bagi Partai Gerindra agar dapat menghadirkan efek ekor jas (coattail effect). Karena pemilihan Presiden dan pemilihan legislatif mendatang akan kembali berlangsung bersamaan dalam satu hari sebagaimana tahun 2019 lalu.

"Soal seperti apa nanti pasangan calon akan terbentuk, tentu saja nanti akan sangat bergantung pada kesepakatan politik di tingkat elite partai-partai politik di koalisi," ucap dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI