Dampak Silicon Valley Bank, Airlangga Pastikan Sektor Keuangan Indonesia Kuat

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 13 Maret 2023 | 21:01 WIB
Airlangga Hartarto/ SinPo.id/ Ashar SR
Airlangga Hartarto/ SinPo.id/ Ashar SR

SinPo.id -  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan sektor keuangan Indonesia kuat untuk menghadapi ancaman krisis. Menurut dia, hal ini karena Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2023 Tentang
Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK)

"Indonesia sendiri relatif lebih kuat. Ada UU P2SK yang sudah dilnucurkan. Tentu ini merupakan buffer terhadap krisis keuangan yang mungkin timbul," kata Airlangga, pada Senin 13 Maret 2023.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi  kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) yang mengancam dan dapat memicu krisis keuangan lebih luas.
Pasalnya, Indonesia pernah merasakan dampak dari krisis keuangan tahun 2008 yang berawal dari Amerika Serikat. Sehingga dengan bangkrutnya dua bank besar di AS per hari ini, yakni SVB dan Signature Bank, maka Indonesia perlu waspada.

"Dua bank besar mendekati bangkrut, Silicon Valley Bank, yang satu Signature Bank, ini per hari ini, dan diperkirakan masih akan terus bergelinding tentu itu seperti 2008, itu menjadi tantangan juga terutama terkait dengan bagaimana pemerintah amerika menangani hal ini," katanya menambahkan.

Seperti diketahui, SVB kolaps hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana sebesar USD 2,25 miliar atau setara Rp 34,75 triliun. Ini akibat dari tingginya kenaikan suku bunga The Fed.

Bahkan Analis Goldman Sachs mengatakan, tidak lagi mengharapkan The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan berikutnya pada 21-22 Maret, di tengah tekanan di sektor perbankan. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI