Para Ilmuwan Temukan Bahan Superkonduktor Baru untuk Merevolusi Energi dan Elektronik

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 12 Maret 2023 | 11:34 WIB
(Ilmuwan yang tengah melakukan penelitian/Dok. University of Rochester)
(Ilmuwan yang tengah melakukan penelitian/Dok. University of Rochester)

SinPo.id - Para ilmuwan telah menemukan bahan superkonduktor baru yang dapat merevolusi energi dan elektronik. Bahkan konduktivitas material tersebut berhasil dalam kondisi praktis.

Penemuan tersebut merupakan Prestasi bersejarah bagi para peneliti Universitas Rochester yang telah menciptakan bahan superkonduktor pada suhu dan tekanan yang cukup rendah untuk aplikasi praktis.

Menurut tim yang dipimpin oleh asisten profesor teknik mesin dan fisika, Ranga Dias, bahan tersebut dapat membuka pintu revolusi superkonduktivitas dan teknologi.

Penemuan terbaru itu juga dapat menghemat 200 juta megawatt energi per jam. Namun kunci fusi nuklir, yang telah coba dihidupkan oleh para ilmuwan secara efisien selama satu abad, kemungkinan juga ada dalam materi tersebut.

"Materi baru ini dapat digunakan tidak hanya di area ini, tetapi juga di area mana pun yang membutuhkan konduktivitas, seperti kereta api berkecepatan tinggi di udara, MRI, memori, sirkuit elektronik," kata Dias, dilansir dari Expat Guide Turkey, Minggu 12 Maret 2023.

Ia dan rekannya juga menggambarkan bahan superkonduktor baru, yang beroperasi pada suhu ruangan dan tekanan yang relatif rendah, sebagai 'lutetium' hydride (NDLH) yang didoping nitrogen.

Dalam pengujian, bahan tersebut menunjukkan superkonduktivitas pada 21 derajat Celcius, yaitu pada suhu ruangan dan di bawah tekanan 10 kilobar, yaitu sekitar 10.000 kali tekanan atmosfer Bumi.

"Tekanan atmosfer yang dibutuhkan mungkin tampak sangat tinggi, tetapi katakanlah untuk superkonduktor yang dapat beroperasi pada suhu kamar, diperlukan jutaan atmosfer, dan nilai ini sangat rendah," ungkapnya.

Senyawa lutetium-nitrogen-hidrogen yang dihasilkan awalnya memiliki warna kebiruan yang cerah. Ketika senyawa tersebut kemudian dikompresi dalam sel diamond anvil, mengalami transformasi visual yang luar biasa, berubah dari warna biru pada awal superkonduktivitas menjadi merah muda dan kemudian menjadi logam merah terang.

“Saya terkejut melihat warna dengan intensitas ini. Saya belum pernah melihat perubahan warna seperti itu pada suatu bahan. Ini adalah cara lucu dari bahan Spock yang dibuat dalam film Star Trek 2009 yang populer. Kami menyarankan nama kode 'reddmatter' untuk materi di negara bagian," paparnya.

“Kami yakin sekarang berada di era superkonduktor modern,” kata Dias menambahkan.

Dari penemuan tersebut, dapat dilihat keuntungan terbesar dari bahan superkonduktor dalam fusi nuklir. Dias memperkirakan lutetium hydride yang didoping nitrogen akan sangat mempercepat kemajuan dalam pengembangan mesin tokamak untuk mencapai fusi. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI