Komisi IX DPR RI Harap Program ORI dapat Atasi Wabah Difteri

Laporan:
Jumat, 15 Desember 2017 | 14:38 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi, berharap program Outbreak Response Immunization (ORI) guna mengatasi penyakit Difteri di sejumlah wilayah Indonesia dapat berjalan dengan cepat dan tercover sedini mungkin.

"Ya Kejadian Luar Biasa (KLB) itu sekarang kan sudah ada hampir 12 Provinsi kalau saya tidak salah. Tentu kita berharap ORI-nya itu berjalan dengan cepat dan bisa di cover sesegera mungkin," cetusnya kepada sinpo.id melalui pesan singkatnya, Jum’at (15/12/2017).

Menurutnya, Komisi IX DPR RI sudah meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar program ORI tidak hanya dilakukan di Banten dan Jabar.

"Tetapi juga masuk ke wilayah-wilayah yang memang harus segera diisolasikan semua booster-booster itu. Mengenai kendala Kekurangan anggaran, sebisa mungkin menggunakan dana taktis dulu, namanya juga KLB,” lanjutnya.

Seperti diketahui, Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae yang sangat mudah menular dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian akibat obstruksi larings atau miokarditis akibat aktivasi eksotoksin. Pada KLB, selain difteri farings, tonsil, dan larings, telah pula dilaporkan terjadinya difteri hidung dan difteri kulit.

Difteri sangat menular melalui droplet dan penularan dapat terjadi tidak hanya dari penderita saja, namun juga dari karier (pembawa) baik anak maupun dewasa yang tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya.

Kejadian luar biasa yang terjadi di Jawa Timur dan secara sporadik di daerah lain (Pontianak dan Banjarmasin) merupakan indikator bahwa program imunisasi nasional tidak mencapai sasaran. Data terbaru dari Kemenkes Desember 2017, menunjukkan bahwa wabah Difteri sudah tersebar di 20 Provinsi dan 95 kabupaten kota.

Dengan kata lain, satu-satunya yang dapat dilakukan untuk mengatasi wabah ini hanya Imunisasi. sebagai solusi KLB difteri pemerintah mencanangkan imunisasi ORI (Outbreak Renponse Imunisasion). ORI adalah imunisasi tambahan tanpa memandang riwayat imuniasi sebelumnya.

Sesuai rencana, imunisasi ulang serentak alias ORI dimulai pada tanggal 11 Desember 2017. Setelah tahap pertama selesai, tahap kedua akan dilaksanakan 11 Januari 2018 dan tahap ketiga pada 11 Juli 2018.

Sasaran umur pun diperluas dari usia 1 tahun sampai 19 tahun. Imunisasi pertama akan dilakukan di 3 Provinsi yang memiliki kasus difteri paling banyak, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI