Pemerintah Diminta Antisipasi Kenaikan Harga Pangan, Jelang Natal dan Tahun Baru
Jakarta, sinpo.id - Sutan Adil Hendra selaku Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jambi, meminta Pemerintah bisa mengantisipasi kenaikan harga pangan jelang perayaan natal dan tahun baru 2018.
Hal ini disampaikannya dalam informal meeting kaleidoskop 2017 menyambut 2018 di Jakarta, pada hari Senin lalu (11/12/2017).
"Saya pikir di akhir tahun ini pemerintah harus mengantisipasi kenaikan harga pangan di masyarakat,” cetus SAH kepada sinpo.id melalui keterangan tertulisnya, Kamis (14/12/2017).
Menurutnya, natal dan tahun baru akan ada peningkatan permintaan kebutuhan bahan pokok yang akan memicu kenaikan harga pangan, ataupun kelangkaan beberapa komoditi pangan, baik karena stok yang kurang maupun ulah spekulan.
Sehingga, Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini meminta kepada Pemerintah dan Kepolisian untuk waspada dalam hal pengawasan tata niaga bahan pokok tersebut.
"Permintaan yang tinggi akan memicu kenaikan harga, jika tidak diawasi akan memancing ulah spekulan untuk mencari keuntungan besar, menimbun barang agar langka dan menarik untung yang besar menyusahkan konsumen,” lanjutnya.
Apalagi Pemerintah telah menetapkan angka inflasi tahun ini hanya sekitar 3.1 persen, jangan sampai kenaikan sektor pangan memicu inflasi yang lebih tinggi lagi, yang akhirnya memukul daya beli masyarakat dan membuat ekonomi lesu tidak bergairah.
Dalam hal mengantisipasi kelangkaan pangan ini, SAH mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan Pemerintah.
Pertama, mengamankan pasokan barang atau rantai distribusi pangan. kedua, meminimalisir dampak cuaca, dan ketiga pengendalian serangan hama.
Ketiga faktor tersebut menurutnya terbentang dari hulu ke hilir masalah pangan secara nasional, sehingga membutuhkan koordinasi yang kuat berbasis data dalam mengamankan jalur pengadaan pangan nasional.
Seperti masalah distribusi, dimana daerah di Indonesia waktu panen komoditas pangan tidak serempak, ini perlu di ketahui secara seksama data supply and demand antar daerah.
"Masalah pangan jangan ada yang berlebih ataupun yang kurang, karena stok berlebih harga jatuh, stok kurang harga melonjak, mengatur ini semua butuh koordinasi yang berbasis data, agar kelangkaan pangan di hari Natal dan tahun baru bisa kita atasi,” pungkasnya.

