Kemenkes Soroti Akses Kesehatan di Daerah Terpencil yang Masih Minim

Laporan: Zikri Maulana
Minggu, 19 Februari 2023 | 15:19 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin/Kemenkes
Menkes Budi Gunadi Sadikin/Kemenkes

SinPo.id -  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bakal terus berupaya meningkatkan akses kesehatan terhadap masyarakat di daerah terpencil yang masih minim seperti di Kabupaten Nias Utara. Hal agar seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama. 

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Nias merupakan salah satu daerah terpencil Indonesia.

Ia pun telah melaksanakan kunjungan kerja dengan meninjau beberapa rumah sakit. Kunjungannya ke Kabupaten Nias Utara tersebut, untuk meninjau langsung kondisi fasilitas kesehatan yang ada di sana.

''Jadi saya lihat kira-kira apa yang kurang, cuma saya mau pastikan nanti harus ada perubahan,'' kata Budi dalam keterangannya, Minggu 19 Februari 2023. 

Budi menuturkan, saat ini jumlah rumah sakit di Kabupaten Nias Utara hanya ada 1 rumah sakit yakni Rumah Sakit Pratama Nias Utara dan terdapat 11 Puskesmas. Dari kedua jumlah fasilitas kesehatan tersebut hanya ada 27 dokter dan 1 di antaranya dokter spesialis anak, 4 dokter Nusantara Sehat.

Maka dari itu, Budi berjanji akan terus membantu Kabupaten Nias Utara di bidang kesehatan. Untuk tahun ini, Kemenkes mengucurkan dana sebesar Rp.85 miliar untuk peningkatan akses kesehatan di Kabupaten Nias Utara tersebut. 

Budi juga memerinci, dana tersebut bakal digunakan untuk pembangunan fisik sebesar Rp.70 miliar dan pembangunan nonfisik sebesar Rp.15 miliar. 

Untuk SDM kesehatan di sana, kata Budi, Kemenkes mempunyai program beasiswa 2000 orang pertahun untuk sekolah dokter spesialis. 

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Nias Utara diminta untuk menyiapkan putra-putri daerah terbaik untuk di sekolahkan di jurusan kedokteran dan dokter gigi melalui beasiswa Kemenkes tersebut. 

''Saya mau setiap rumah sakit bisa menangani penyakit-penyakit penyebab kematian terbanyak seperti jantung, stroke, ginjal. Cuman masalahnya bukan keterbatasan alat-alat kesehatan, tapi ketersediaan dokter yang kurang,'' ucapnya.
sinpo

Komentar: