Kemenkes Fokus Menjaga Orang Tetap Sehat, Bukan Menyembuhkan Orang Sakit

Laporan: Zikri Maulana
Sabtu, 18 Februari 2023 | 07:58 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin/ SinPo.id/ Ashar SR
Menkes Budi Gunadi Sadikin/ SinPo.id/ Ashar SR

SinPo.id -  Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan arah pembangunan kesehatan difokuskan pada upaya pencegahan agar jangan sampai orang jatuh sakit. Hal ini diwujudkan melalui pemeriksaan kesehatan di Puskesmas dan Posyandu, serta keterlibatan masyarakat menjaga kesehatan. 

Menurut dia, pemerintah melakukan enam transformasi, salah satunya adalah transformasi layanan primer. Selain itu, pencegahan juga dilakukan melalui upaya promotif preventif dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. 

''Itu yang sifatnya pencegahan atau namanya promotif preventif bukan layanan sekunder atau rujukan. Jadi kita, termasuk pemerintah daerah harus menjaga orang tetap sehat. Itu tugas utamanya sektor kesehatan bukan menyembuhkan orang sakit,'' kata Budi dalam keterangannya, Sabtu 18 Februari 2023. 

Menurut Budi, upaya pencegahan dapat mengurangi beban ekonomi ketimbang pengobatan. Bahkan dari sisi kualitas hidup, upaya pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. 

Selain itu, lanjutnya, strategi yang akan dilakukan ialah dengan memperbagus dan melengkapi fasilitas di Puskesmas, serta merevitalisasi konsep pelayanan primer. Hal ini akan berdampak pada banyaknya orang sehat dengan kualitas yang baik di Indonesia. 

''Seluruh Indonesia ada 10 ribu Puskesmas. Tidak akan cukup menjangkau semua masyarakat, kita harus turun sampai Poskesdes. Saya akan revitalisasi konsep pelayanan primer mulai dari pelayanan Puskesmas, turun ke Poskesdes dan Polindes yang akan jadi satu disebut dengan Posyandu prima,'' ucap ucapnya. 

Nantinya pelayanan kesehatan primer akan melayani semua usia mulai dari bayi hingga Lansia. Dengan demikian upaya pencegahan dilakukan terhadap semua usia penduduk Indonesia. 

Untuk mewujudkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia yang baik, diperlukan upaya pencegahan di setiap daerah. Sebagai contoh, pemerintah Kabupaten Nias Utara tengah dalam proses melakukan penguatan sistem layanan kesehatan primer.

Puskesmas di Kabupaten Nias Utara berjumlah 11 unit. 8 unit Puskesmas di antaranya berada di lokasi terpencil dan 3 Puskesmas berlokasi sangat terpencil.

Pada 2022 pemerintah Nias Utara telah menetapkan 11 Puskesmas tersebut menjadi Puskesmas rawat inap. Tujuannya untuk memaksimalkan pelayanan karena jarak antar Puskesmas berjauhan, ditambah lagi kondisi jalan yang tidak bagus.

Bupati Kabupaten Nias Utara Amizaro Waruwu mengatakan Kementerian Kesehatan tahun ini menggelontorkan anggaran lebih dari Rp. 80 miliar untuk kesehatan di Kabupaten Nias Utara. Sebagian besar anggaran dipergunakan untuk pembangunan empat Puskesmas beserta alat kesehatan dan 3 rumah dokter.

Anggaran juga dipergunakan untuk pembangunan 3 gedung baru di rumah sakit pratama Nias Utara beserta alat kesehatan.

''Target kita di daerah bahwa 2023 ini kita akan menaikkan status Puskesmas ini menjadi Rumah Sakit Daerah tipe D, dan ini harapan kami bahwa di 2023 ini pembangunan gedung mudah-mudahan tidak ada kendala dan bisa diprediksi Oktober selesai,'' ucap Amizaro. 











sinpo

Komentar: