Pemerintah Diminta Berkoordinasi dengan Selandia Baru untuk Bebaskan Pilot Susi Air
SinPo.id - DPR RI mendorong pemerintah untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah Selandia Baru dalam upaya membebaskan penyanderaan Pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
"Termasuk juga terhadap Selandia Baru, kita harapkan juga berkomunikasi dengan pemerintah RI untuk mencari langkah-langkah berikutnya, menyusun langkah-langkah berikutnya," kata anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 15 Februari 2023.
Menurut dia, penyanderaan masyarakat sipil merupakan pelanggaran hukum internasional. Apalagi, Philips merupakan warga Selandia Baru yang disandera di Indonesia.
Sehingga, kata dia, pembebasan Philips dari kelompok teroris di Papua juga bagian tanggung jawab Internasional. Pemerintah harus segera melakukan dialog dengan negara-negara lain.
"Penyanderaan masyarakat sipil itu adalah pelanggaran hukum internasional. Artinya, bukan hanya jadi tanggung jawab pemerintah RI saja untuk melakukan langkah yang strategis dan progresif untuk bisa menyelamatkan jiwa yang disandera tapi itu juga menjaga kewajiban bersama. Kewajiban internasional untuk menyelamatkan penyanderaan masyarakat sipil ini," kata dia.
Politikus NasDem ini mengingatkan pemerintah tidak lamban menindak kelompok perusuh di Papua tersebut, khususnya dalam membebaskan Philips. Namun, dia menekankan agar penindakan dilakukan dengan strategi yang matang.
"Nah yang jelas harus ada tindakan segera yang dilakukan oleh pemerintah, dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada," tegas dia.
Video pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menyandera Pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens beredar di media sosial.
Dalam video, terlihat Pilot asal Selandia Baru itu memakai jaket jeans berwarna biru, topi, dan memakai sepatu lengkap. Philips berdiri dan dikelilingi pasukan TPNPB-OPM. Beberapa di antara mereka terlihat mengacungkan senjata api.
"Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam," kata Philips.