9 Orang Berhasil Selamat dari Reruntuhan Seminggu Pascagempa Turki
SinPo.id - Tim penyelamat berhasil mengeluarkan sembilan orang dari reruntuhan bangunan di Turki dalam kondisi selamat, pada hari Selasa, 14 Februari 2023, lebih dari seminggu setelah gempa berkekuatan 7,8 skala richter melanda.
Mereka yang diselamatkan pada hari Selasa termasuk dua saudara laki-laki, berusia 17 dan 21 tahun, yang ditarik dari sebuah blok apartemen di provinsi Kahramanmaras.
Ditambah seorang pria dan wanita muda Suriah dengan kerudung macan tutul di Antakya, yang diselamatkan setelah lebih dari 200 jam di reruntuhan. Tim penyelamat mengatakan, kemungkinan masih ada orang yang hidup untuk ditemukan.
Meski demikian, otoritas PBB mengatakan fase penyelamatan akan segera berakhir, dengan fokus beralih ke tempat berlindung, makanan, dan sekolah.
"Orang-orang sangat menderita. Kami mengajukan permohonan untuk menerima tenda, bantuan, atau semacamnya, tetapi sampai sekarang kami tidak menerima apa-apa," kata seorang pengungsi, Hassan Saimoua, yang tinggal bersama keluarganya di sebuah taman bermain di kota tenggara Turki Gaziantep, dilansir dari Reuters, Rabu 15 Februari 2023.
Saimoua sendiri merupakan salah satu dari warga Suriah lainnya, yang berlindung di Gaziantep dari perang, namun kembali kehilangan tempat tinggal akibat gempa.
Ia bersama seluruh warga Suriah yang selamat dari gempa di Turki, saat ini hanya menggunakan lembaran plastik, selimut, dan karton untuk mendirikan tenda darurat di taman bermain.
"Kebutuhan sangat besar, meningkat setiap jam. Sekitar 26 juta orang di kedua negara membutuhkan bantuan kemanusiaan," kata Direktur Organisasi Kesehatan Dunia untuk Eropa, Hans Henri P. Kluge.
"Ada juga kekhawatiran yang berkembang atas masalah kesehatan yang muncul terkait dengan cuaca dingin, kebersihan dan sanitasi, dan penyebaran penyakit menular, dengan orang-orang yang rentan khususnya yang berisiko," imbuhnya.
Sepeeti diketahui, jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah, saat ini sudah mencapai lebih dari 41 ribu orang, dan membuat banyak orang yang selamat kehilangan tempat tinggal mereka.
